BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA
HAPPY READING
AND ENJOY
🙆Alis tebal Evan mengernyit saat merasakan sesuatu yang bergerak di atas rambut nya, ia segera membuka mata dan langsung mendongak, tatapan nya langsung bertemu dengan wajah adik kecil nya yang tengah tersenyum lebar hingga menampilkan bagian gigi pojok kanan yang ompong, ternyata Aya yang sedari tadi mengacak-acak rambutnya
Evan ikut tersenyum gemas dan segera menarik pelan tubuh Aya agar sejajar dengan tubuh nya, sebenarnya tadi dia sempat bangun namun saat melihat Aya masih terlelap dia malah ikut kembali tidur
"Abang yang mindahin Aya?"tanya Aya pelan seraya kembali memegang rambut Evan yang sedari tadi menarik perhatian nya
"Hmm,"gumam Evan serak
"Abang bolos ya?"tanya Aya yang sontak di jawab oleh anggukan kepala Evan
"Mau maen sama Aya, tapi Aya nya malah tidur sama singa gila itu,"ujar Evan
"Dia zander bang, bukan singa gila,"saut Aya membuat Evan mendengus
"Ini asli engga?"tanya Aya seraya mengelus rambut Evan yang berwarna putih ke perak kan.
"Engga, itu Abang warnain,"jelas Evan
"Emang ga di marahin guru?"tanya Aya penasaran
"Siapa yang berani marahin Abang?!,"tutur Evan seraya menepuk dada nya, membuat Aya memutar bola matanya malas, songong sekali Abang nya.
Tiba-tiba Aya membalikan tubuhnya dan menumpukan dagu nya pada dada Evan yang tidak menggunakan baju, sontak kelakuan Aya membuat Evan terkekeh gemas
"Abang ngomong nya kaya gini aja,jangan pake bahasa formal kaya kemaren,"ujar Aya membuat Evan mengangkat kedua alisnya
"Aya lebih nyaman begini?"tanya Evan
"Yaa,"
"Anything for you baby,"ucap Evan seraya mengecup puncak kepala Aya
"Sayang Abang,"gumam Aya pelan, Evan yang mendengar tak kuasa menahan senyum nya,ia menatap lekat sosok mungil yang berada di atas nya, andaikan waktu bisa di ulang ia sangat ingin menikmati masa saat adiknya belajar berceloteh khas anak bayi, mulut belepotan akibat makan bubur dan menangis saat buang air kecil.
"Abang kenapa nangis?"suara imut itu sontak kembali menyadarkan Evan yang sedari tadi melamun dengan air mata yang menetes
Aya bangkit dan langsung duduk di samping tubuh Evan seraya mengelap air matanya, ia tadi sempat panik saat melihat Evan yang menangis
"Abang kenapa?"tanya Aya sekali lagi yang langsung di saut dengan kekehan Abang nya
"Abang cuma lagi bayangin kamu pas masih bayi, pake popok, perut buncit, pipi bakpao,lucu kali ya,"jelas Evan dengan tawanya
"Abang iss,"rengek Aya seraya menutup wajah tampan Abang nya menggunakan bantal
Tawa Evan semakin kencang saat mendapati wajah cemberut adiknya, astaga lucu sekali wajah nya!
"Masa perut Aya buncit,"gumam Aya seraya mengelus perut rata nya, Evan yang melihat hanya terkekeh gemas, ia beranjak turun dari ranjang dan segera masuk ke walk in closet mencari kaos yang ingin ia pakai
Saat ia keluar mata nya langsung menatap ranjang yang sudah kosong, dimana adiknya? Tiba-tiba pintu kamar mandinya terbuka menampilkan wajah Aya yang segar
"Abang Aya laper,"ujar Aya seraya berjalan mendekat ke arah Evan dengan tatapan memelas
"Astaga, kondisi kan ini muka,"ujar Evan seraya mengangkat Aya ke gendongan nya dan mengecup kedua pipi bulat adiknya, membuat keduanya tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAIA
Fantasy"Daddy.." "Hm." "Daddy.." "Yes baby?" "Daddy.." "Apa hm?" "Peluk lagi.."rengek bocah imut dengan pipi merona. *** Apa yang kamu lakukan saat terbangun dan mendapati tubuh mu yang mengecil? Tidak! lebih tepat nya setelah Cia mengalami kecelakaan, jiw...