"Daddy.."
"Hm."
"Daddy.."
"Yes baby?"
"Daddy.."
"Apa hm?"
"Peluk lagi.."rengek bocah imut dengan pipi merona.
***
Apa yang kamu lakukan saat terbangun dan mendapati tubuh mu yang mengecil? Tidak! lebih tepat nya setelah Cia mengalami kecelakaan, jiw...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌠
8 tahun berlalu
Althaia Cora DC, semua orang memanggil nya Aya, gadis yang terkenal polos jika di rumah dan tengil jika di sekolah.
Tidak ada yang tahu nama marga nya itu, namun dapat di pastikan jika gadis itu bukan lah orang sembarangan.
Beberapa minggu yang lalu dia resmi menjadi murid SMA GEMILANG, kedatangan nya sempat menjadi perbincangan karena paras cantik nya yang menawan, umur nya juga sempat jadi sorotan, karena di usia nya yang menginjak 16 tahun wajah nya terlihat seperti bocah.
Sebenar nya Damian sudah berencana untuk mendaftarkan Aya di sekolah internasional, tempat sekolah yang juga beberapa tahun yang lalu Evan tempati, namun anak itu kekeh ingin masuk di SMA, Aya berdalih karena dekat dengan mansion mereka dan tentu nya karena masalalu nya juga tercipta di gedung itu.
Lama tinggal di Indonesia menjadikan sifat nya kembali seperti kehidupan sebelumnya. Aya yang asal ceplos, gaul dan jahil.
Gadis dengan seragam khas anak SMA itu kini tengah berjongkok di samping tembok pagar rumah nya.
Drtt drtt
"Halo dad,"
"Apa kau sudah berangkat sekolah?"
"I-ini masih di jalan sama uncle Ed hehe,"
"Kalau begitu hati-hati di jalan princess, jangan sampai kau telat makan siang lagi hm,"
"Siap dad, semoga pekerjaan mu hari ini lancar dan harimu menyenangkan, sayang Daddy,"
"More princess,"
Tut.
"Huftt,"membuang nafas lega, gadis itu lantas beringsut mundur saat deruman mobil terdengar, di sana mobil yang biasa Edward gunakan untuk mengantar nya ke sekolah baru saja keluar dari mansion.
Aya terkikik geli, membayangkan wajah sang bodyguard yang pasti kini tengah panik mencari nya, nyatanya ucapan Aya delapan tahun yang lalu, saat diri nya berjanji tidak akan menjahili uncle nya itu seperti nya tak berlaku.
Aya lantas beranjak dari persembunyian nya, menepuk pelan belakang rok nya yang sekira nya kotor.
Ia celangak-celinguk mengamati keadaan sekitar, rencana nya berhasil pagi ini. Ia akan berangkat sekolah jalan kaki, menikmati jalanan ibu kota, seperti nya menyenangkan. Ia sangat suntuk jika setiap pagi berangkat menggunakan mobil.
"Sorry uncle Ed,"gumam Aya pelan, dengan mata berbinar ia lantas mulai berjalan dari pinggiran trotoar.
Aya mendongak menatap langit cerah, delapan tahun hidup nya berjalan dengan tenang dan menyenangkan, satu tahun tinggal di Indonesia Abang tertua nya, Lean menikah.
