"Daddy.."
"Hm."
"Daddy.."
"Yes baby?"
"Daddy.."
"Apa hm?"
"Peluk lagi.."rengek bocah imut dengan pipi merona.
***
Apa yang kamu lakukan saat terbangun dan mendapati tubuh mu yang mengecil? Tidak! lebih tepat nya setelah Cia mengalami kecelakaan, jiw...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌠
"CUNG KALA KACUNG!"
"CUNG!"
"Yaelah biasa aja kali woe,"dengus Bento seraya bergidik geli menatap ketiga teman nya. Saat ini keempat remaja gesrek itu tengah berada di kantin.
"Biarin wlee,"ledek Aya seraya mencoblos susu kotak coklat yang tadi Bayu lelang. Sebenarnya tadi Bayu membawa dua susu kotak dan berakhir menjadi rebutan kedua teman perempuan nya, dengan alasan takut Bento minta.
"Nyesel kan lu kaga cung,"celetuk Cessa membuat Bento memutar bola matanya malas.
"Ga minat sama minuman bocah,"dengus Bento.
"Yee enak cuy!"sahut Aya.
"Eh kata nya ada anak baru ya?"celetuk Bayu membuat mereka menatap nya.
"Lagi?"beo Aya
"Cewe apa cowo?"tanya Cessa
"Cowo,"
"Wuih, siapa-siapa?"heboh Cessa membuat mereka memutar bola mata nya malas.
"Tuh,"tunjuk Bento pada salah satu meja kantin bagian pojok.
"Ugh cupu,"Cessa melemas kan bahu nya saat tahu bahwa anak baru yang membuat nya penasaran bentukan nya hampir mirip sama si Juna, Junaedi maksud nya.
"Imut,"celetuk Aya seraya menyedot susu kotak nya
"Mata lo!"dengus Cessa
"Masuk kelas mana dia?"tanya Bayu
"Sebelah, kelas nya si Fatir cs,"jawab Bento.
"Oh,"
"Kasian tapi,"lanjut Bento seraya membuka minuman kaleng
"Kenapa?"
"Di bully dia, kaga ada yang mau temenan,"jawab Bento.
"Is is is kejam nya status sosial,"ucap Aya seraya geleng-geleng kepala.
"Jaman sekarang pertemanan keras cuy, ga good looking ga di hargain,"
"Pengen banget gue colok mata orang yang selalu memandang orang lain sebelah mata, biar kaga bisa ngeliat sekalian, iklas gue,"gerutu Bayu.
"Duh tersentil ginjal gue,"ujar Cessa seraya kembali memandang remaja dengan kaca bulat itu.
Tak berapa lama makanan yang mereka pesan datang, saat itu pula mereka langsung fokus pada makanan masing-masing.
Beda dengan Aya yang tengah menyusuri sudut kantin.
"Bang Sul!"panggil Aya
Sultan yang merasa terpanggil lantas menengok ke arah Aya, gadis itu kini tengah melambaikan tangan mengkode untuk mendekat.
