"Daddy.."
"Hm."
"Daddy.."
"Yes baby?"
"Daddy.."
"Apa hm?"
"Peluk lagi.."rengek bocah imut dengan pipi merona.
***
Apa yang kamu lakukan saat terbangun dan mendapati tubuh mu yang mengecil? Tidak! lebih tepat nya setelah Cia mengalami kecelakaan, jiw...
BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA TANDAI JIKA ADA TYPO
Follow akun Ig @wpstarla45 , boleh ss part favorit kalian dan tag akun di atas. Insyaallah bakal gue repost 😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TIM AYADEWA SINI ABSEN DULU👉
Kalo bisa komen di tiap paragraf, biar gue tambah semangat yeee💃
∆∆∆
"MINJEM BENTAR BANG!"
Cessa yang mendengar teriakan Aya meringis dalam hati. Ia berbalik menatap gerombolan Kaka kelas yang tengah duduk di lorong koridor.
Gadis itu tersenyum canggung menatap remaja ber nametag Agam Dirgajaya.
"Temen gue pinjem skate lo sebentar ya Bang, maaf dia langsung kabur, biasa baru ketemu maenan baru, seneng dia."ujar Cessa tak enak hati. Sial! Si Aya minta di kerok otak nya.
"Sans, gue seneng kalo temen lo seneng."jawab Agam di sambut sorakan teman seangkatannya.
"Di gampar Dewa mampus lo."
"Jangan maen-maen dah sama pawang tuh bocah."
"Canda elah."sahut Agam. Ia juga masih punya otak untuk tidak macam-macam dengan Dewa. Aura laki-laki itu sungguh tak mengenakan.
"Oke. Gue duluan ya, nyusul tuh bocah."ujar Cessa seraya melangkah menjauhi gerombolan Kaka kelas tersebut.
"Hati-hati cantik."
Cessa menggeleng kan kepala.
"Terus aja goda, hati gue cuma buat Leon seorang."gumam Cessa cengengesan.
Diri nya sungguh tidak sabar untuk mendengar celetukan-celetukan polos Leon, menatap wajah malu-malu itu.
Tapi semua nya terhambat akibat kelakuan bar-bar sahabat nya.
"Gue geprek juga lu Ay,"gumam Cessa kesal. Ia sekarang sudah seperti ibu-ibu yang mencari anak nakal nya.
Suara roda skateboard di lantai koridor mampu membuat beberapa pasang mata ngernyit kan dahi mencari sumber suara.
Ternyata di sana seorang gadis mungil tengah berpijak pada benda itu dengan wajah cerah.
