[dua puluh dua]

122K 12.5K 1.9K
                                    

BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA

BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌠

Di dalam tidur nya Aya merasa sangat gelisah, namun mata nya sangat berat untuk di buka

"Daddy,"gumam Aya lirih dalam tidur nya

Sampai suatu ketika ia merasakan tubuh nya terhempas kuat dan terjatuh, diiringi suara pecahan kaca dua kali

"Nak hey bangun,"suara berat tersebut memaksa Aya untuk membuka mata, otak nya masih blank, ia tidak bisa membedakan mana alam mimpi dan dunia nyata

Mata bulat nya mengerjap beberapa kali, dengan polos nya ia menatap seseorang yang tengah mendekap nya erat

"Om Dion?"gumam Aya bingung

"Kau tak apa?"tanya Dion dengan wajah panik yang sangat kentara, Dion lantas bangkit menggendong Aya di depan, Aya yang bingung lantas menatap sekitar, mata nya membulat tak kala kaca jendela serta lampu tidur bentuk koala nya pecah

Aya menatap Dion dengan berkaca-kaca, ia mengerti, sangat mengerti jika nyawa nya lagi-lagi di incar. Mengapa harus dirinya, ia hanya ingin hidup tenang, mengapa seseorang ingin sekali diri nya lenyap, dia salah apa?

"Hiks,"isakan itu lolos begitu saja dari bibir mungil Aya

"Aya mau di tembak ya om? hiks hiks,"tangis pilu Aya pecah, mengapa hidup nya seperti menjadi beban, badan nya bergetar hebat, apakah ia takut? Sangat, ia tak sanggup membayangkan jika lampu tidur itu adalah kepala nya

Dion yang tak tega lantas membawa Aya kedekapan nya, mengusap lembut punggung gadis kecil yang sudah ia anggap seperti anak nya sendiri

"Tidak, mungkin itu salah sasaran, kau tak salah, mengapa harus di tembak,"tenang Dion

Bagaimana Dion bisa berada disini? Jadi sebenarnya tadi ia tengah mengerjakan berkas pekerjaan di ruangan Dewa, ya dia sambil menjaga anak sulung nya yang masih betah memejamkan mata itu, tentu saja bersama Emely sang istri tercinta.

Dion mengeluh pusing soal masalah pekerjaan nya yang memang bersangkutan dengan Damian, setiap saat ia menggerutu kesal karena merasa pekerjaan nya tak selesai-selesai, ia merasa otak nya tak sampai dengan hal yang di rencanakan Damian dalam pekerjaan mereka.

Emely yang kesal, lantas menyuruh Dion untuk bertanya langsung pada Damian, ia sebal karena suami nya menggerutu terus menerus. Karena memang seperti nya itu ide yang cukup bagus, jadilah Dion dengan nekat mendatangi rumah Damian di tengah malam begini, ia tak peduli jika di anggap tamu tak sopan karena datang di tengah malam, yang penting pekerjaan nya selesai pikir Dion.

Namun hal tak terduga terjadi, beberapa meter mobil Dion mendekati kediaman Damian, ia melihat seorang pria di atas gedung bangunan lain, tengah mengarahkan suatu benda yang ia ketahui senapan.

ALTHAIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang