"Daddy.."
"Hm."
"Daddy.."
"Yes baby?"
"Daddy.."
"Apa hm?"
"Peluk lagi.."rengek bocah imut dengan pipi merona.
***
Apa yang kamu lakukan saat terbangun dan mendapati tubuh mu yang mengecil? Tidak! lebih tepat nya setelah Cia mengalami kecelakaan, jiw...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌠
"Daddy serius ga kenal Leon?"tanya Aya
"Engga,"jawab Damian seraya mengusap surai halus milik anak perempuan nya.
"Lagian ga penting juga Daddy kenal sama anak cupu kaya dia,"celetuk Evan membuat Aya mendelik sebal, beda dengan Leon yang kini menundukkan kepala.
Ke empat nya kini tengah berada di ruang makan, seperti biasa reaksi Evan sangat tidak suka oleh kehadiran orang asing di kelurga nya, apalagi sok dekat dengan adik kesayangannya.
"Ga boleh gitu Abang,"tegur Aya yang di balas gedikan acuh oleh Evan.
"Emang bener kan,"acuh Evan
"Jangan di dengerin, gih lanjut makan,"ujar Aya seraya menepuk bahu Leon yang kebetulan duduk di samping nya.
Evan hanya berdecih malas melihat nya, saat pulang ia di buat kesal saat seseorang dengan seenak nya memakai baju milik Evan. Hey! Itu milik seorang Evander, kalian pikir ia pelit, Ya dia sangat pelit! kecuali dengan Aya tentu nya.
"Leon mau pulang aja,"cicit Leon seraya menatap Aya takut-takut
"Lo udah inget tempat nya?"tanya Aya
"Udah,"
"Ah, nanti biar gue anter,"
"Manja,"ketus Evan membuat Aya memutar bola matanya malas, sungguh rempong sekali Abang nya satu ini.
"Daddy yang nganter,"datar Damian
Hening.
Mereka semua terdiam menatap wajah datar Damian, termasuk Leon yang memberanikan diri menatap mata tajam itu.
"Dad!"protes Evan
"Aya ikut,"seru Aya
"Engga,"
"Iss Aya ikut pokok nya,"rengek Aya di sambut gelengan tegas oleh Damian.
"Biar Daddy aja,"
"Tapi Dad--"
"Tetep di rumah Althaia,"suara berat Damian terdengar di ruangan itu.
"Fine!"pasrah Aya seraya menatap Leon yang tengah menggelengkan kepalanya.
"Ga papa, Daddy ga sejahat yang ada di pikiran lo, jangan takut oke,"tenang Aya seraya mengusap pundak Leon, ia tahu remaja itu ketakutan, apalagi aura dan suara berat yang di keluarkan oleh Damian, mengerikan? memang.
Setelah makan selesai, Aya kini mengantar Leon kedepan, di sana sudah ada Daddy nya yang siap mengantar kan Leon seorang diri. Ya, hanya Damian tanpa Edward.
"Dah Leon!"seru Aya membuat Leon mengangguk dan tersenyum seraya memasuki mobil.
Setelah kepergian mereka Aya masih berdiri di depan pintu seraya menggigit kuku nya, sebenarnya ia bingung mengapa Daddy nya itu mau repot-repot mengantarkan Leon pulang, apalagi Leon bukan orang terdekat mereka, kenal dengan Aya aja baru beberapa jam yang lalu.