[BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA]
[HAPPY READING]
[ENJOY]
🙆
🌠"Dewa koma,"lirih Dion, saat ini posisi nya tengah berlutut di depan Emely yang tengah terduduk di kursi tunggu depan ruang ICU, Dion baru saja dari ruang dokter yang memberi tahu jika anak nya koma
"Bohong!"sentak Emely dengan air mata yang kembali ia tumpah kan
Demi Tuhan, jika saja ini mimpi buruk, ia ingin segera bangun
Tubuh nya melemas saat mendapat kabar jika anak satu-satu nya tertembak, ia menangis membayangkan tubuh kecil anak nya mengalami rasa sakit sebesar ini.
"Papa bohong kan, D-dewa gapapa kan pah? a-anak kita---"lirih Emely dengan suara bergetar, Dion yang melihat badan Emely kembali melemas, langsung saja mendekap nya erat
"Anak kita kuat,"gumam Dion, sungguh ia merasa gagal sebagai seorang Ayah
Ia masih tak percaya jika kabar dari Damian sekejap membuat dunia nya seakan hancur, walaupun hubungan nya dengan Dewa tak bisa di bilang dekat karena memang sifat anak nya yang dingin, namun sungguh sejak anak itu lahir, ia seperti di berikan tanggung jawab yang lebih besar, selain membahagiakan Emely ia juga ingin melihat Dewa hidup bahagia bersama mereka.
"Hiks, pasti Dewa kesakitan pah,"Isak Emely di dekapan sang suami, Dion yang mendengar pun mengangguk seraya mengeratkan pelukan nya, ia sempat melihat wajah Dewa saat sebelum ke ruang operasi, anak itu seperti biasa memasang wajah datar, namun ia tahu jika anak nya menahan sakit yang teramat.
Ceklek
Pintu ICU terbuka, menampilkan beberapa suster yang mendorong brankar, langsung saja Dion dan Emely bangkit
"Dewa pah,"
"Pasien akan kami pindahkan ke ruang rawat,"ujar salah satu suster, mereka kembali melanjutkan mendorong brankar, dengan Dewa yang masih menutup rapat mata nya, Dion dan Emely lantas bergegas mengikuti mereka.
Disisi lain, di sebuah ruangan serba putih terdapat ketiga sosok pria yang tengah memandang penuh khawatir pada gadis mungil yang tengah terpejam di atas brankar
"Eunghh,"lenguh Aya yang seketika membuat ketiga pria itu mendekat ke arah nya, Damian langsung saja menggenggam tangan kecil itu penuh ke hati-hatian
"Althaia,"ujar Damian seraya mengusap lembut tangan Aya
"D-dad, Daddy hiks hiks,"Isak Aya seraya membuka mata
"Sayang,"ujar Lean seraya menghapus air mata sang adik
"Hiks hiks huaa,"tangis Aya pecah seraya bangkit duduk dan memeluk Damian erat
"Sttttt,"tenang Damian seraya mengusap punggung Aya, hal itu malah membuat sang anak meringis, mereka yang mendengar pun diam-diam menggeram seraya mengepalkan tangan erat, punggung Aya memang lebam akibat terbentur dinding
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHAIA
Fantasy"Daddy.." "Hm." "Daddy.." "Yes baby?" "Daddy.." "Apa hm?" "Peluk lagi.."rengek bocah imut dengan pipi merona. *** Apa yang kamu lakukan saat terbangun dan mendapati tubuh mu yang mengecil? Tidak! lebih tepat nya setelah Cia mengalami kecelakaan, jiw...