[tiga puluh dua]

111K 11.2K 600
                                    


BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA

BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌠

Telapak tangan penuh darah itu bergetar, suara tangisan pilu terdengar di sebuah lorong koridor rumah sakit.

"A-apa yang ter-jadi hiks dengan Cia, Bara!"seorang wanita paruh baya itu meremas bahu lebar pemuda di depan nya seraya terisak.

"I-ini salah Bara Tante,"pemuda dengan keadaan kacau serta pakaian basah itu menjawab dengan begitu lirih.

Ia sangat menyesal!

Ia merasa bodoh!

Berlian nya kini hancur karena ia tak menjaga nya!

Kembali menatap tangan nya, Bara mengingat bagaimana tangan itu melayangkan tamparan pada gadis yang kini tengah berjuang di ruang operasi.

Sungguh bodoh kau Bara!

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi mereka, beberapa suster keluar seraya mendorong tempat wadah yang berisikan alat operasi serta kapas putih yang penuh dengan darah.

"Di mana suami saya?"tanya Risma seraya mengusap air mata nya kasar.

"Dr. Dirga ada di dalam Bu,"jawab salah satu suster, Risma yang mendengar sontak membuka pintu ruang ICU itu kasar.

"Mas,"lirih Risma saat mendapati sang suami yang tengah bersimpuh di lantai dengan bahu bergetar, suami nya itu tengah menangis.

Risma kembali menumpahkan air mata nya saat mendapati tubuh kaku di atas brankar yang sudah di tutupi kain putih seluruh nya.

"Ini bohong kan?"

Risma mendekat seraya ambruk di hadapan suami nya

"Jawab! Cia lagi becanda ya mas?"kekeh Risma dengan air mata yang terus mengalir.

"Aku gagal,"pria paruh baya dengan jas putih di lapisi pakaian warna hijau itu akhirnya buka suara.

"Aku gagal jaga putri kita,"lanjut Dirga memeluk sang istri, mereka menangis tersedu-sedu.

"Cia Mas hiks hiks,"isak Risma meraung hebat, ibu mana yang sanggup melihat putri satu-satunya meninggal kan diri nya selama-lamanya?

"Tuhan lebih sayang Cia,"Dirga berusaha berbicara walau tenggorokan nya seakan tercekat, hati nya begitu hancur saat tahu pasien nya adalah anak nya sendiri.

ALTHAIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang