Pagi yang cerah menyelimuti langit di Kota Seoul. Hiruk-pikuk rumah sakit menemani seseorang yang kini berdiri di depan sebuah pintu bertuliskan Dr. Kim.
Orang tersebut mengenakan masker sehingga menutupi sebagian wajah ayunya. Tak lupa ia juga mengenakan topi serta kacamata hitam yang membuatnya semakin sulit untuk dikenali.
Usai beberapa kali menghela napas, orang itu mulai mengetuk pintu yang ada di hadapannya. Mendengar suara dari dalam ruangan, ia lalu membuka pintu tersebut dan memasuki ruangan itu.
Setelah memasuki ruangan, lantas orang itu kemudian membuka masker serta kacamatanya membuat seseorang yang ada di dalam ruangan itu terkejut.
"Bona?"
....
Di salah satu ruang kantor yang begitu luas terdapat dua orang dewasa dan seorang gadis muda. Dua orang dewasa itu sedang sibuk mendiskusikan sesuatu yang cukup penting mengenai perusahaan. Sedangkan si gadis muda duduk di sofa yang terdapat di ruangan itu dengan wajah yang mulai kebosanan.
Beberapa saat kemudian, salah seorang pria dewasa pamit untuk keluar terlebih dahulu. Kini tinggallah pria paruh baya yang masih gagah dan seorang gadis yang merupakan putri pria paruh baya tersebut.
Pria paruh baya itu kemudian bangkit dari kursi kebesarannya dan berjalan menuju sofa untuk menghampiri putrinya. Berhadapan dengan sang putri yang sudah duduk menunggu, pria itu tersenyum hangat.
"Bagaimana magangmu? Apa ada masalah?" Pertanyaan basa-basi muncul sebagai pembuka percakapan antara ayah dan putrinya.
"Semua baik-baik saja, Appa tidak perlu khawatir." Dengan santai putrinya menjawab pertanyaan sang ayah.
"Baguslah jika begitu. Appa tahu, kau putri Appa yang sangat bertanggung jawab."
Setelah itu keheningan muncul. Namun beberapa saat kemudian sebuah suara memecah keheningan.
"Ada apa Appa memanggilku?"
"Appa butuh bantuanmu."
....
Pukul 19.30.
Terlihat keluarga kecil yang sedang duduk bersama menikmati makan malam di sebuah restoran mewah. Sekilas terlihat jika keluarga itu sangatlah harmonis, namun siapa sangka jika sejak dimulai acara makan malam hanya suara denting sendok yang terdengar.
"Eomma dan Appa sangat bahagia, terima kasih sudah menerima penjodohan ini." Ucap wanita paruh baya dengan tatapan lembut khas seorang ibu sesaat setelah menyelesaikan makanannya.
Hanya senyuman manis yang tercetak sebagai balasan dari seorang gadis yang duduk tepat di hadapan Ibunya. Tanpa banyak bicara ia lalu melanjutkan makannya kembali.
"Oh ya, rencananya pertunangan kalian akan dilaksanakan dua minggu lagi. Sebaiknya kau kosongkan jadwalmu dari sekarang dan sabtu depan ada pertemuan dengan keluarga Son jadi persiapkan dirimu, mengerti?" Dengan tegas Tuan Kim mengingatkan putrinya.
Hanya sebuah deheman dan anggukan kecil sebagai respon atas perintah sang Ayah.
Putrinya ini sering kali melewatkan hari perayaan bersama keluarga karena kesibukannya sebagai penyanyi, aktris dan model. Tidak heran jika Tuan Kim dengan tegas mengingatkannya.
Ya, putri pasangan Tuan dan Nyonya Kim adalah seorang selebritis papan atas. Ia bernama Kim Bona.
Bona merupakan artis bertalenta yang berada di bawah naungan Starchip Entertainment.
Di usianya yang menginjak 26 tahun, ia sudah memborong begitu banyak penghargaan dari berbagai kategori penghargaan. Dengan wajah yang cantik dan segudang bakat membuatnya selalu menghiasi berbagai acara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry
Fiksi PenggemarMenyamar menjadi laki-laki demi menyelamatkan banyak orang, itulah yang dilakukan Son Eunseo. Dia bukan superhero dengan kemampuan di luar nalar. Dia hanya gadis biasa yang mencoba menerima keadaan. Kim Bona wanita cantik dengan segudang prestasi di...