Ku Lepas Kau dengan Paksa

3.2K 342 22
                                    

"Bagaimana menurutmu, Seo?"

"Beri aku sedikit waktu, Appa."

"Kenapa? Bukankah kau tidak ingin seperti ini terus?" Tuan Son dan Juyeon menatap heran kepada Eunseo.

Seharusnya Eunseo senang jika ia tidak perlu lagi menggantikan kakaknya dan bisa menjadi dirinya sendiri lagi, tetapi mengapa sekarang dia malah ingin mengulur waktu? Namun entah mengapa Eunseo merasa berat berpisah dengan Bona.

Sedangkan Juyeon bertanya-tanya, apakah ada yang salah dengan adiknya?

"Bukan begitu, Appa. Maksudku, Oppa masih perlu mempelajari beberapa hal sebelum kita benar-benar bertukar tempat. Jika kita tiba-tiba bertukar tempat, aku khawatir Kim Bona akan curiga."

"Aah~ Kau benar juga." Tuan Son kemudian menoleh ke arah putranya lalu berkata dengan tegas. "Jangan kecewakan kami lagi." Juyeon mengangguk menyanggupi.

....

Di dalam mobil, Eunseo termenung. Ia tidak tahu mengapa hatinya merasa tidak rela ketika mengetahui jika kakaknya akan segera menggantikannya. Ada rasa sakit yang Eunseo tidak ketahui berasal dari mana.

Eunseo senang Juyeon kembali. Tetapi dari dalam lubuk hati milik Eunseo berteriak jika ia tidak ingin meninggalkan Bona. Ia merasa berat membiarkan Bona bersama kakaknya. Muncul keinginan untuk tidak membiarkan kakaknya menggantikan posisinya, namun akal sehat Eunseo mengatakan jika ia tidak bisa terus-menerus bersama Bona.

Di tengah perjalanan pulang ke apartemen Bona, tiba-tiba Eunseo memutar kemudinya. Ia berniat menenangkan hati dan pikirannya. Eunseo pun menuju kediaman sahabatnya.

Usai pindah ke jalur yang mengarah ke apartemen Yeoreum, di pertengahan jalan, jalanan tiba-tiba menjadi macet. Tidak biasanya ini terjadi, mengingat ini sudah lewat jam pulang kantor. Sirine mobil polisi dan ambulans terdengar di telinga Eunseo.

Apa ada kecelakaan lalu lintas? pikir Eunseo.

"Ini pasti akan lama. Dasar pengguna jalan yang tidak taat aturan!"

Eunseo ingin memutar balik, namun di belakang mobilnya terdapat mobil lain dan jalur yang ia lalui terpasang rambu larangan putar balik. Eunseo hanya bisa menunggu sampai jalanan kembali lancar.

Kurang lebih satu jam kemudian akhirnya Eunseo berhasil melalui kemacetan. Perjalanan yang seharusnya hanya ditempuh dalam 15 menit sekarang menjadi satu jam lebih. Untungnya Eunseo merupakan sosok yang terkadang penyabar.

Setelah keluar dari kemacetan, Eunseo pun langsung tancap gas menuju apartemen Yeoreum dengan sedikit menambah kecepatan agar bisa lebih cepat sampai ke tujuannya.

Sesampainya di apartemen Yeoreum, ketika hendak menekan bel pintu, Eunseo mendapat panggilan telpon dari nomor yang tidak ia kenal. Setelah beberapa saat berpikir, Eunseo memutuskan untuk mengangkatnya sambil membunyikan bel pintu.

"...."

"Ya, benar. Dengan saya sendiri. Maaf ini dengan siapa saya berbicara?"

"...."

Pintu apartemen Yeoreum terbuka menampilkan gadis muda yang mengenakan bando bertelinga tupai.

"Ada apa ya, Pak? Apa ada masalah?" Yeoreum menyaksikan Eunseo yang sedang berbicara dengan seseorang menggunakan ponselnya dengan raut wajah yang berubah khawatir.

"...."

Eunseo tidak mendengar apa yang di ucapkan oleh polisi selanjutnya setelah mendengar kata 'kecelakaan'. Seolah telinganya tiba-tiba menjadi tidak berfungsi dengan baik. Pikirannya juga seketika menjadi kosong. Yeoreum yang melihat Eunseo terdiam dengan posisi masih memegang ponsel di telinganya lantas bertanya.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang