Hmph!

3.4K 323 23
                                    

"Apa kau tidak tidur semalam?"

"Aku tidur." Eunseo menjawab sambil menyuapi Bona.

"Tapi matamu mengatakan jika kau kurang tidur semalam." Ucap Bona setelah menelan suapan yang di berikan oleh Eunseo. Ia melihat mata Eunseo yang nampak lelah dan memiliki kantong di bawahnya. "Apa kau begadang? Semalam kau tidur pukul berapa?" Tanya Bona.

"Aku hanya ada sedikit urusan semalam. Aa~" Tanpa memberi tahu pukul berapa ia tidur, Eunseo meminta Bona membuka mulutnya. Bona pun membuka mulutnya dan menerima suapan dari Eunseo.

"Urusan apa?" Tanya Bona dengan curiga.

Tidak biasanya suaminya ini memiliki urusan hingga membuatnya terlihat kelelahan. Jika pun itu urusan kantor, ada Hyunjung yang pasti membantunya. Selama ini juga dia tidak memiliki pekerjaan lain. Jadi urusan apa yang sedang diurus 'Juyeon'? Pikir Bona.

"Tidak penting. Ayo habiskan makananmu."

Meskipun Bona masih curiga tapi ia mencoba mengabaikan kecurigaannya. Ia harus percaya kepada suaminya karena katanya salah satu kesuksesan dalam sebuah hubungan adalah saling percaya. Mungkin saja suaminya ini tidak ingin membebani dirinya dan membuatnya khawatir. Walaupun rasa khawatir tetap hinggap di hati Bona.

Tak lama kemudian Bona kembali bersuara. "Apa kau sudah tidak marah padaku?" Dengan mulut penuh, Bona bertanya dengan hati-hati.

"Marah? Kapan aku marah?"

"Tadi."

"Aku tidak marah."

"Kau sendiri tadi yang mengatakan jika kau juga marah."

"Benarkah?"

"Hm, kau tadi marah karena..."

Eunseo menampilkan senyum manisnya saat melihat Bona ragu-ragu. "Tidak perlu diingat. Aku tidak marah." Eunseo mengerti apa yang dimaksud Bona.

"Sungguh?" Eunseo mengangguk sebagai jawaban lalu lembali menyuapi Bona.

"Sekarang boleh aku yang marah?" Tanya Bona setelah menelan buburnya.

Eunseo beralih menatap Bona lalu kembali mengarahkan sesendok bubur ke mulut Bona. "Marah kenapa?"

"Kau membatalkan jadwalku selama 2 bulan ke depan, termasuk acara tur Eropa." Dengan nada merajuk Bona menunjukkan ketidaksukaannya tetapi tetap membuka mulutnya untuk menerima suapan terakhir dari Eunseo.

"Apa itu penting?"

"Tentu saja itu sangat penting." Bona menjawab dengan cepat pertanyaan Eunseo setelah menelan lagi buburnya.

"Apa pentingnya?"

"Karena aku..." Bona terhenti mengingat alasan ia ingin pergi ke Eropa. "Aku sangat ingin pergi ke sana." Lanjutnya.

Alasan Bona menyetujui tur ke Eropa dari salah satu acara televisi terkemuka di Korea adalah ia ingin pergi berlibur bersama 'Juyeon'. Dikarenakan sebelumnya Bona sudah menandatangani  kontrak dari berbagai acara menjelang comeback, Bona tidak bisa berlibur. Oleh karena itu, ia menerima tawaran itu sehingga ia bisa berlibur dengan suaminya meskipun sedang bekerja. Dengan begitu, ia bisa menangkap dua mangga dengan satu batu.

Niat awal Bona ingin berlibur dengan 'Juyeon' adalah ia ingin menyerahkan semua hak suaminya yang tertunda selama ini. Anggap saja liburan itu sebagai acara bulan madu mereka. Toh mereka sudah saling mencintai. Tetapi semua angannya sekarang telah sirna karena suaminya.

"Kau bisa pergi ke sana kapanpun kau mau nanti."

"Tidak semudah itu! Jadwal ku selalu penuh. Kita akan sulit mendapat waktu libur. Lagipula, kapan lagi kita bisa mendapatkan liburan gratis?"

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang