The Heart You Hurt

3.1K 334 59
                                    

Di dalam mobil Bona masih terisak. Sebentar menangis, sebentar terdiam kemudian menangis lagi. Hanya siklus itu yang terjadi sejak satu jam yang lalu.

Dayoung hanya bisa sesekali memberikan tisu dan menyemangati Bona. Ia tidak menyangka 'Juyeon' bisa menyelingkuhi Bona.

Jika dipikir kembali, kenapa 'Juyeon' berselingkuh padahal ia memiliki istri yang bisa dikatakan hampir sempurna? Bona memiliki wajah bak bidadari dari tanah Surga, harta melipah ruah, popularitas sudah jelas, berasal dari keluarga terpandang dan yang paling penting dia juga mencintai 'Juyeon'. Dayoung tidak habis pikir, apa Juyeon waktu berselingkuh sedang dalam keadaan waras?

Setengah jam kemudian, Bona minta diantar pulang ke apartemennya. Dia juga meminta Dayoung untuk menemaninya malam ini. Ia sedang tidak ingin melihat suaminya. Dayoung pun menyetujuinya karena dia juga merasa kasihan terhadap Bona.

Setiap mengingat peristiwa demi peristiwa akhir-akhir ini, Bona rasanya seperti disayat pisau tumpul. Sangat sakit karena tak kunjung putus dan malah tersobek-sobek tak beraturan.

Entah sejak kapan suaminya itu bermain di belakangnya. Bona benar-benar tidak ingin membahasnya. Ia hanya ingin menenangkan hati dan pikirannya sejenak.

....

Eunseo pulang sedikit terlambat dari jam makan malam. Padahal ia ingat pesan Bona yang menunggunya untuk makan bersama. Namun Eunseo harus menemani Luda makan terlebih dahulu. Oleh karena itu, Eunseo langsung pamit pulang ketika Luda telah menyelesaikan makanannya.

Melihat rumah sepi Eunseo menjadi terheran-heran. Ia pun memeriksa sebagian rumah. Yang Eunseo temukan hanya ada beberapa pelayan yang sedang beristirahat.

"Meja makan tampak bersih. Wujud Bona juga tak terlihat. Apa dia sudah tidur di kamarnya? Semoga dia tidak marah karena aku pulang terlambat." Monolog Eunseo.

Eunseo pergi memeriksa kamar Bona dan ternyata Bona tidak ada di kamarnya. Eunseo mulai takut terjadi sesuatu kepada Bona.

Kemudian Eunseo bertanya pada kepala pelayan tentang keberadaan Bona dan kepala pelayan menjawab jika Bona pergi keluar bersama Dayoung beberapa saat setelah dirinya pergi. Sampai sekarang mereka belum kembali.

Eunseo langsung menghubungi Bona namun tidak diangkat. Kemudian ia menghubungi Dayoung tapi juga tidak diangkat.

Disaat Eunseo resah mencari Bona, sebuah pesan singkat melegakan dirinya namun juga membuatnya penasaran.

'Bona Unnie sedang bersamaku. Jangan mengganggu kami.'

Itu merupakan pesan dari Dayoung. Ada yang mengganjal dari pesan itu. Dirinya seolah menjadi pengganggu untuk mereka.

"Mungkin dia sedang ingin bermain bersama Dayoung."

Eunseo menepis setiap rasa khawatirnya. Bona pasti aman bersama Dayoung. Tapi hari sudah malam dan di luar sangat dingin karena salju kembali turun. Perkiraan cuaca juga mengatakan jika akan ada badai salju ringan di Seoul dan beberapa daerah yang dekat dengan Seoul.

Malam itu Eunseo tidak bisa tidur karena ada rasa gelisah. Rasa dingin menyelimuti dirinya padahal pemanas bekerja dengan baik. Eunseo tidak tahu mengapa, tapi rasanya besok seperti akan ada bencana menerpa dirinya.

....

Byur!

Eunseo langsung terbangun saat dinginnya air es menghantam tubuhnya. Seluruh tubuh bagian depannya basah beserta bantal, kasur dan sebagian selimut yang ia gunakan.

Eunseo mengelap air yang menghalangi pandangannya. Kemudian ia hendak memarahi pelaku penyiraman. Namun ketika melihat orang itu adalah Bona, Eunseo mengurungkan niatnya.

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang