Secret?

3K 328 25
                                    

"Kau mengetahui rahasiaku?"

Eunseo cukup terkejut dengan pernyataan Bona. Ia takut Bona mengetahui tentang semua penyamarannya.

"Hm, aku sudah mengetahui semuanya."

Bagai disambar petir, Eunseo kehilangan kata-katanya. Ia melepas genggamannya pada Bona lalu mengusap kasar wajahnya. Ia masih tidak percaya, penyamarannya selama ini sudah terbongkar. Kemudian Eunseo kembali bertanya untuk meyakinkan dirinya.

"Kau mengetahui semuanya?"

"Iya, semuanya."

"Sungguh?"

"Sungguh."

Eunseo kembali terdiam. Bona benar-benar telah mengetahuinya. Tapi bagaimana Bona bisa tahu? Apa sewaktu ia dalam masa perawatan, Bona melihat tubuhnya? Eunseo harus memastikannya lagi.

"Dari mana kau tahu?"

"Yeoreum sudah menceritakannya kepada Dayoung dan Dayoung menceritakannya padaku. Semua berkat Yeoreum sehingga aku mengetahuinya."

Sekarang Eunseo menjadi yakin jika Bona mengetahui penyamarannya sebab Yeoreum sejak awal memang mengetahui penyamarannya. Dan sekarang Dayoung serta Bona pun juga mengetahuinya.

"Kau tidak marah?" Eunseo bertanya dengan ragu-ragu.

"Untuk apa aku marah?" Bona bingung namun kemudian ia berkata lagi. "Oh, iya. Awalnya aku memang marah karena kau berbohong. Namun setelah ku pikir-pikir, mungkin kau memiliki alasan untuk tidak mengatakannya. Tapi sekarang aku sudah mengetahuinya, kau tidak perlu menutupinya lagi."

"Kau sungguh-sungguh tidak marah?" Eunseo bertanya lagi dengan rasa takut dan lega. Ia takut Bona sebenarnya marah dan akan mengadukannya kepada Tuan Kim. Ia lega jika memang Bona benar-benar tidak marah dan memaafkannya.

"Tentu saja aku tidak akan marah. Kenapa aku harus marah saat mengetahui jika kau juga mencintaiku?"

"Ha?" Pikiran Eunseo seolah kosong karena pernyataan Bona.

"Kau ini kenapa?" Tanya Bona karena melihat Eunseo melongo seperti orang terkejut.

"Ah? Tidak, tidak apa-apa." Eunseo merasa lega ternyata penyamarannya belum terbongkar.

"Kau pasti terkejut aku mengetahuinya kan?"

Ya, kau benar. Aku sangat terkejut. Terkejut karena dugaanku salah. Jawab Eunseo dalam hati. Eunseo hanya menunjukan senyum anehnya dan mengangguk. Bona tidak menyadari keanehannya dan malah bercerita.

"Kau tahu? Aku sangat senang saat mengetahuinya. Aku bersyukur selama ini perasaanku tidak bertepuk sebelah tangan. Dan akhirnya aku tahu jika kau juga selalu merindukanku saat aku tidak bersamamu. Kau juga sangat mencemaskan diriku saat aku masuk rumah sakit waktu itu. Ya~ meskipun kau tidak pernah menjengukku. Bahkan kau sering cemburu bukan? Aku tahu semuanya."

Bona mengarahkan telapak tangannya ke dada kiri Eunseo lalu berkata, "Aku juga tahu... ini selalu berdetak seperti yang ada di sini." Bona menyentuh dada kirinya sendiri.

Tatapan Bona menjadi senduh. "Tapi aku hanya tidak tahu, mengapa kau menutupi semuanya." Bona menghembuskan napasnya lalu berkata, "Bisakah kau memberitahuku?"

Eunseo berpikir sejenak, apa yang harus ia katakan kepada Bona. Alasan apa yang bisa ia gunakan untuk menutupi kebohongannya. Sebab tidak mungkin jika Eunseo mengatakan kalau alasan dirinya menutupi perasaannya adalah karena ia seorang perempuan.

Saat Eunseo masih berpikir, tiba-tiba Bona meremas perutnya. Dia menggigit bibir bawahnya seperti merasa kesakitan. Kemudian Bona mengeluarkan rintihan yang membuat Eunseo menjadi khawatir.

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang