Waktu begitu cepat berlalu. Project Bona akhirnya rampung. Berita-berita tak sedap mengenai dirinya juga sudah diklarifikasi. Semua masalah perlahan terselesaikan dan sekarang Bona mendapatkan hari liburnya. Akan tetapi, hati Bona terasa sepi akhir-akhir ini karena perubahan dari sikap Juyeon.
Semua itu bukan salah Juyeon karena Juyeon yang Bona kenal sebelumnya sebenarnya adalah Eunseo dan Bona tidak mengetahui akan hal itu. Maka tidak heran jika Bona merasakan perubahan yang sangat jauh berbeda dari sebelumnya.
Bona dibuat tidak mengerti dengan apa yang terjadi dengan suaminya itu. Apa ada yang salah dengan dirinya? Bona bertanya-tanya atas perubahan yang membingungkan ini, namun tak kunjung mendapat jawaban.
Terkadang ada perasaan ingin menemui seseorang tetapi Bona tidak tahu siapa yang ia rindukan. Apa kedua orang tuanya? Tapi ia baru menemui mereka kemarin. Apa suaminya? Itu tidak mungkin, mereka bertemu setiap hari. Atau teman-temannya? Namun Bona tidak memiliki teman akrab, jadi untuk apa merindukan mereka? Bukan kah akan terasa aneh?
Dengan pikiran-pikiran aneh yang menghantuinya, Bona ingin sekali berlibur menikmati masa liburnya dan menghilangkan stres di otaknya. Tapi Bona tidak ingin liburan hanya seorang diri. Kira-kira lebih baik mengajak siapa ya?
....
"Kalian memang tidak pernah becus! Katamu Juyeon bukan seorang pria buktinya apa ha? Kalian memang bodoh!" Seorang pria tampak marah kepada orang suruhannya.
"Saya benar-benar mendengarnya sendiri, Bos. Asisten pribadi Juyeon mengatakan hal itu di telpon ketika ia menelpon seseorang."
"Tapi apa hasilnya? Apa itu benar? Seharusnya kalian mencari bukti terlebih dahulu dan jangan bertindak gegabah." Pria muda yang sedari tadi berbicara kasar, kini menghela napasnya. "Kali ini, ikuti permainanku. Kita jebak dia dan buat sedikit cedera untuk membuatnya jera." Lanjutnya.
"Apa yang harus kami lakukan, Bos?"
Senyum licik kembali tercetak di wajah seorang pria muda. Tiba-tiba seseorang datang untuk melaporkan sesuatu. Pria itu lantas mempersilahkan orang yang baru datang tersebut.
Orang yang ingin melapor kemudian mendekati pria itu lalu membisikkan sesuatu di telinga si pria. Setelah mendengar bisikan yang ia terima, muncul mimik senang di wajahnya.
"Pesankan tiket pesawat menuju Jeju."
....
Bona berencana mengajak Juyeon liburan. Ia bertekad untuk mengembalikan Juyeonnya yang dulu. Namun sayangnya rencana hanya tinggal rencana. Juyeon menolak ajakan Bona dan lebih memilih lembur di kantor.
Sejak Juyeon tidak lagi harus mengikuti Bona ke manapun ia pergi karena project Bona sudah selesai, Juyeon sekarang lebih fokus pada pekerjaannya di kantor. Ia hanya ingin menghindar dari Bona, sebab ia risih atas perilaku Bona yang suka sekali menjahilinya. Menurutnya itu sangat kekanakan.
Bona akhirnya mengajak Dayoung untuk berlibur. Bagaimanapun hanya Dayoung yang merupakan orang terdekatnya. Ia sudah menganggap Dayoung sebagai adiknya. Walaupun Bona juga memiliki adik kandung tetapi mereka tidak terlalu akrab cenderung saling menjauhi.
Bona berangkat diantar sopir ke bandara karena Dayoung pergi menjemput temannya yang ingin ikut liburan bersama. Sebelumnya Dayoung sudah meminta izin Bona untuk mengajak temannya dan Bona tidak keberatan dengan hal itu. Bona pikir, mungkin akan lebih meriah jika liburan dengan beberapa orang.
Sedangkan Juyeon sudah berada di kantor sejak pagi. Ia benar-benar menyibukkan waktunya. Selain untuk menghindari Bona, ia juga sedang berusaha meningkatkan kembali perusahaan keluarga Son seperti pada masa jayanya.