Tidak pernah mereka sangka, sembilan siswa SMA itu akan bergabung dengan sebuah misi yang luar biasa. Misi untuk menyelamatkan bumi, untuk menghentikan dan menghancurkan Lilac.
"Kalian mau bergabung?" Minhee melontarkan pertanyaan, menatap satu persatu kawan barunya yang tampak ragu.
"Memangnya kita bisa membantu selain berdoa?" tanya Hyeongjun.
Minhee mengulum bibirnya. "Bisa. Setidaknya mimpiku bilang kita bisa. Aku sendiri juga nggak akan diam menonton tapi mungkin ikut dalam misi ini. Ya walaupun Papa sama Mama mungkin nggak akan ngijinin tapi itu bisa diatur, mereka pasti akan berujung mengijinkan," jelas Minhee.
"Kalau gitu, aku ikut."
Sontak semua kepala yang ada di sana menoleh pada Serim yang baru mengeluarkan suara.
Yang lain tampak terkejut mendengar keputusan Serim. Bagaimanapun mereka hanyalah anak SMA ingusan yang baru tahu kalau mereka bukanlah makhluk bumi. Memangnya bantuan apa yang bisa mereka lakukan? Mereka bahkan tidak paham teknologi bangsa Cravity yang biasa digunakan orang tua mereka. Juga belum paham sepenuhnya akan misi yang akan mereka lakukan.
Dan yang lebih penting, dalam tiga hari misi akan dimulai.
"Bagus, Park Serim! Nanti aku bilang ke Papa," ucap Minhee semangat karena salah satu kawannya akan berpartisipasi dalam misi besar ini.
"Aku juga bergabung."
Suara lain kembali terdengar. Kali ini datangnya dari Wonjin.
"Aku tahu ayah dan yang lain butuh bantuan meskipun mereka nggak bilang apa-apa. Meskipun kecil, aku mau membantu," kata Wonjin.
Senyum Minhee semakin melebar mendapati ia mendapat satu lagi anggota yang akan berpartisipasi.
"Minhee, aku juga mau membantu. Aku nggak bisa diam aja lihat orang tua kita berusaha keras melakukan misi ini. Semakin banyak yang membantu semakin bagus."
Suara dari Hyeongjun barusan kembali membuat Minhee bersemangat.
"Aku jelas ikut. Kapan lagi kan bisa bergabung di misi hebat? Seongmin, ayo ikut!"
"Hmm ya."
"Bagus!"
"Woobin nggak usah ditanya, dia pasti ikut."
"Apa-apaan hm tapi benar sih."
"Jungmo? Allen?"
Tujuh pemuda itu menatap ke arah Jungmo dan Allen yang belum menyuarakan pendapat mereka apakah mereka akan ikut membantu atau tidak.
"Kita nggak akan memaksa kalian buat bergabung kok. Kalian bisa pilih untuk nggak ikut. Nggak apa-apa."
"Aku ikut. Nggak tahu kalau Al—"
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ CRAVITY: it's time to back
FanfictionSebuah tattoo berbentuk huruf "C" dengan garis miring yang menembusnya, tiba-tiba muncul di tubuh sembilan pelajar SMA. Sebuah tattoo misterius yang tidak tahu darimana asal-usulnya. Semenjak itu... satu-persatu keanehan mulai terjadi. Hingga hal ya...