5'meteor

2.5K 458 18
                                    

Masih ada waktu sekitar dua puluh menit sebelum bel masuk berbunyi ketika Woobin datang dan meletakkan tasnya di atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih ada waktu sekitar dua puluh menit sebelum bel masuk berbunyi ketika Woobin datang dan meletakkan tasnya di atas meja. Lelaki bernama lengkap Seo Woobin itu memilih untuk duduk bersantai di bangkunya sembari menunggu bel tanda masuk berbunyi.

Jempolnya terlihat berselancar di atas layar ponsel dan kedua matanya terfokus membaca tulisan-tulisan yang ada di layar ponselnya.

Jempolnya terlihat berselancar di atas layar ponsel dan kedua matanya terfokus membaca tulisan-tulisan yang ada di layar ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan hal yang aneh melihat Woobin membaca berita atau artikel yang berkaitan dengan fenomena langit. Lelaki berusia tujuh belas tahun itu memang memiliki kegemaran mempelajari ilmu astronomi.

Kecintaannya akan ilmu tentang dunia langit membuat Woobin bersemangat saat membaca artikel tentang peristiwa mendatang.

"Super pink moon tanggal 8 April, hujan meteor Lyrid tanggal 22 April, bulan baru, hujan meteor Pi Puppid mulai 15 April... bulan depan banyak yang menarik."

Woobin sudah berencana untuk terjaga sepanjang malam demi menikmati fenomena antariksa yang indah itu.

Bulan Februari lalu saat terjadi hujan meteor Alpha Centaurid, Woobin tidak begitu puas karena banyak terjadi hujan dan pada saat puncak hujan meteor pada tanggal 9 Februari lalu, bulan sedang dalam fase menjelang purnama—membuat polusi cahaya yang mengganggu perburuan meteornya.

Pada bulan yang sama yaitu tanggal 14 Februari 2020, terjadi fenomena hujan meteor minor lainnya yaitu hujan meteor Tetha Centaurid dengan puncaknya yaitu empat meteor per jam, tetapi lagi-lagi bulan yang cembung ikut menghalangi pengamatan Woobin.

Karena itu Woobin sangat menantikan fenomena hujan meteor yang akan datang.

"Mau susu coklat?"

Saat sedang fokus dengan ponselnya, tiba-tiba pemuda berambut keriting menghampirinya, menawarkan susu yang biasa dibagikan setiap pagi pada setiap murid SMA Cravity.

Woobin bukan tipe yang terbiasa minum susu, tapi sepertinya mengonsumsi susu coklat pagi ini tidak akan mengganggunya.

"Boleh. Aku mau."

✅ CRAVITY: it's time to backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang