"Helena..."
"Park Sungwon?"
Allen mengerutkan keningnya mendapati kedua orang dewasa di hadapannya yang tiba-tiba saling menyapa ini. Kedua netranya menyipit penuh curiga, mencoba menelisik hubungan apa yang dimiliki keduanya-meskipun ayah Serim alias Park Sungwon jelas-jelas mengatakan mereka adalah teman.
"Sungwon... Allen... kalian... kenapa kalian bisa bersama?"
Kedua bola mata Mami Allen tampak melebar terkejut melihat putranya bersama dengan seseorang yang dikenalnya.
"Eung... Hellena, sebenarnya tadi Allen tersesat karena salah naik bus dan karena sudah terlambat untuk ke sekolah jadi Allen-emm... maksudnya aku menyarankan Allen untuk tidak usah berangkat ke sekolah sekalian. Lalu aku... mengantarnya pulang. Eung... maaf karena membuatnya membolos."
Allen yang sedaritadi tampak mengawasi kedua orang ini, semakin mengerutkan keningnya mendengar penjelasan dari Ayah Serim. Memangnya sejak kapan pria itu mengajaknya bolos? Itu keputusannya sendiri.
Mami Allen yang mendengar penjelasan dari Ayah Serim, mengalihkan pandangannya pada putra sematawayangnya tersebut. "Benar itu, Allen?" tanyanya.
Tatapan menyelidik dari maminya membuat Allen melirik sekilas pria yang baru saja mengantarnya pulang, sebelum kemudian menganggukkan kepalanya.
"Ya. Ayah Serim benar," celetuk Allen.
Namun jawaban Allen sepertinya tidak memuaskan maminya. "Serim? Siapa Serim?" tanya wanita tersebut.
"Dia putraku. Kebetulan mereka satu kelas," sahut Ayah Serim.
"Aku baru tahu kalau anak kamu dan Allen teman sekelas," ujar Mami Allen.
Allen mendengus. "Kami bukan teman," desisnya pelan yang hanya mampu didengar olehnya.
Baru saja Allen akan membuka suara, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh sebuah suara yang terdengar bersahutan. Alis Allen terangkat mendengarnya. Satu suara berasal dari ponsel milik Ayah Serim, dan satunya lagi merupakan nada dering ponsel milik maminya.
Allen memutar bola matanya saat melihat kedua orang itu berjalan berjauhan untuk mengangkat panggilan. Lalu ia menatap mereka dengan datar saat tak lama kedua orang itu kembali ke hadapannya. Dan Allen tak dapat menyembunyikan kecurigaannya saat melihat maminya dan Ayah Serim saling melempar pandangan.
Ada apa?
"Hellena, Allen... Maaf, sepertinya aku harus pergi," ucap Ayah Serim.
"Eh iya. Kebetulan juga aku ada urusan mendadak," sahut Mami Allen.
Lihat? Bagaimana Allen tidak curiga dengan kedua orang ini?
Tapi Allen hanya diam saja saat Ayah Serim melangkah masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan mereka berdua yang masih berdiri di tempat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ CRAVITY: it's time to back
FanfictionSebuah tattoo berbentuk huruf "C" dengan garis miring yang menembusnya, tiba-tiba muncul di tubuh sembilan pelajar SMA. Sebuah tattoo misterius yang tidak tahu darimana asal-usulnya. Semenjak itu... satu-persatu keanehan mulai terjadi. Hingga hal ya...