Waktu itu relatif. Kadang terasa cepat, kadang super lambat.Bagi anak-anak Cravity sendiri, waktu berjalan terasa begitu cepat. Terhitung sudah lima tahun terlewati semenjak misi menghancurkan Lilac.
Mereka melanjutkan kehidupan seperti biasa selama masa SMA. Bedanya, kesembilan anak itu-ya... kecuali Minhee mungkin-juga mempelajari pengetahuan mengenai keberadaan dan seluk beluk Planet Cravity.
Hingga tepat dua tahun yang lalu, mereka membuat keputusan besar.
Untuk kembali.
Ke tempat asal mereka, Planet Cravity.
Pagi hari itu diawali dengan Kangmo yang mengeong sambil berputar-putar di atas tempat tidur Jungmo. Bokong gembulnya tampak bergerak seirama dengan langkah kakinya, menginjak-injak selimut abu-abu tebal yang menggulung tubuh Jungmo.
Merasa lelapnya terganggu, lelaki itu pun membuka mata dan menarik anak bulatnya ke dalam pelukannya.
"Miaw... miaw...."
Tentu Kangmo langsung memberontak sambil mengeong berisik. Akhirnya dengan sedikit tidak rela, Jungmo pun melepaskan Kangmo yang langsung disambut dengan ngeongan dari Kangmo yang atraksi melompat dari tempat tidur Jungmo.
Bicara tentang tempat tidur, kamar yang ditempati Jungmo ini tidak begitu besar. Dengan kecanggihan seperti kasur yang bisa disimpan di tembok, lemari yang bisa muncul dalam sekali pencet, juga teknologi merapikan selimut dan sprei otomatis, kamar Jungmo ini jauh dari kata modern
Kamarnya hanya seperti kamar asrama sekolah biasa, dengan tiga kasur. Satu kasur bertingkat, dan satunya lagi kasur biasa yang berada di dekat jendela.
Setahun yang lalu, anak-anak Cravity yang sudah beradaptasi dengan keadaan dan teknologi di Planet Cravity, memutuskan untuk tinggal bersama. Mereka menyewa sebuah rumah sederhana yang terletak tidak jauh dari akademi tempat mereka akan menimba ilmu.
Sebuah rumah yang mirip dengan hunian di bumi, yang tentu tidak secanggih teknologi di Planet Cravity.
Dengan tiga kamar yang masing-masing ditempati tiga anak, mereka mulai hidup bersama. Ah ralat, bersepuluh bersama Kangmo.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ CRAVITY: it's time to back
Fiksi PenggemarSebuah tattoo berbentuk huruf "C" dengan garis miring yang menembusnya, tiba-tiba muncul di tubuh sembilan pelajar SMA. Sebuah tattoo misterius yang tidak tahu darimana asal-usulnya. Semenjak itu... satu-persatu keanehan mulai terjadi. Hingga hal ya...