Siapa sangka waktu berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin sembilan anak itu mengetahui identitas mereka sebagai bagian dari Bangsa Cravities dan hari ini mereka akan mengikuti misi penghancuran Lilac.
Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore saat mereka semua telah berkumpul di tepi danau tempat dulu kapal angkasa—yang membawa mereka ke bumi—mendarat.
Kapal yang mereka sebut Starship itu tampak cukup besar, berdiri di tengah bulatan pada hamparan tanah di tepi danau. Selama bertahun-tahun mereka mencoba memperbaiki Starship dan akhirnya tahun ini mereka akan menggunakannya kembali.
Ada sejumlah dua puluh orang—termasuk Serim, Allen, Jungmo, Woobin, Wonjin, Minhee, Hyeongjun, Taeyoung, dan Seongmin—kini berada di tepi danau, bersama sebelas orang tua yang ikut serta. Sedangkan lima orang lainnya memantau dari kediaman keluarga Kang.
Dalam misi ini, akan terbagi dua tim besar yaitu tim Direct dan tim Indirect. Tim Direct akan berangkat menggunakan Starship dan melakukan penghancuran Lilac secara langsung. Sedangkan tim Indirect tidak ikut berlayar ke angkasa, bertugas untuk mengawasi, mengatur, dan mengontrol dari bumi.
Serim, Taeyoung, Woobin, dan Allen akan ikut terbang bersama beberapa orang tua lainnya yaitu Pak Jang, Ayah Minhee, Dokter Ahn alias ayah Seongmin, Ayah Jungmo, Ayah Taeyoung, dan Ayah Serim. Sedangkan yang lainnya bertugas di bumi.
Mereka akan terbang tepat saat waktu menunjukkan pukul 5 sore. Jika semua berjalan lancar, setidaknya dalam tiga hari mereka bisa menyelesaikan semuanya dengan batas maksimal lima hari. Karena jika melebihi itu, mungkin mereka tidak bisa menyelamatkan bumi dari hantaman Lilac.
"Taeyoung, ingat ya, jangan banyak tingkah nanti kalau sudah ke luar angkasa," ucap Seongmin pada sahabatnya sejak bayi yang akan ikut terbang itu.
"Bawel banget."
"Dibilangin juga!"
"Iya iya."
Lain Taeyoung-Seongmin, lain pula Hyeongjun yang sekarang merasa menyesal kenapa tidak ikut tim Direct saja jadi ia bisa melihat pemandangan luar angkasa seperti yang ia baca dari buku-buku milik Woobin.
"Udah nggak usah sedih begitu. Nanti setelah kita berhasil menyelesaikan misi ini, kita jalan-jalan naik Starship," celetuk Woobin yang langsung mengundang tatapan sebal dari Hyeongjun karena ia tahu tidak mungkin mereka jalan-jalan ke luar angkasa menggunakan Starship layaknya keliling kota memakai becak.
Suasana di tepi danau tampak menghangat, seiring dengan matahari yang semakin bergerak ke ufuk barat.
"Allen..."
Allen yang tengah berdiri dalam diam, menolehkan kepalanya, menatap sang ibu yang baru saja memanggil namanya.
"Kenapa, Mi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ CRAVITY: it's time to back
FanfictionSebuah tattoo berbentuk huruf "C" dengan garis miring yang menembusnya, tiba-tiba muncul di tubuh sembilan pelajar SMA. Sebuah tattoo misterius yang tidak tahu darimana asal-usulnya. Semenjak itu... satu-persatu keanehan mulai terjadi. Hingga hal ya...