25'sdwicham

1.5K 315 41
                                    

"Ini rumah orang tuaku, Jungmo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini rumah orang tuaku, Jungmo. Bukan rumahku."

Jungmo masih termangu melihat sosok tidak asing di hadapannya ini. Lelaki tinggi yang cukup melegenda di sekolahnya karena sifatnya yang aneh, misterius, dan tentunya si tukang bolos yang suka menghuni UKS. Siapa sangka mereka akan bertemu di sini.

Tapi apa tadi Minhee bilang?

"Bukan rumah kamu? Rumah orang tua kamu?"

Minhee terkekeh pelan menyadari raut bingung Jungmo yang tersirat jelas pada wajah lelali itu.

"Benar kan? Yang bangun, yang beli, yang punya rumah ini kan orang tuaku. Bukan aku," celetuk Kang Minhee.

Maksudnya apa sih? Dia emang seaneh ini ya? Batin Jungmo.

Tapi lagi-lagi Minhee hanya tersenyum melihat Jungmo. Kemudian lelaki jangkung itu memilih untuk masuk kembali ke dalam rumahnya, mengabaikan eksistensi Jungmo yang masih duduk kebingungan di tempatnya.

Lain Minhee, lain pula Jungmo. Jika Minhee memilih mengabaikan Jungmo, lelaki yang satu ini justru masih memperhatikan gerak-gerik Minhee hingga pemuda itu akhirnya menghilang dari pandangannya.

"Jadi benar ya ini rumah Minhee. Tapi kenapa ayah ngajak aku ke sini? Ada perlu apa ayah di rumah Minhee? Apa berhubungan sama Cravity?"

Kedua netra Allen menyipit tak suka saat mendapati sebuah mobil yang sudah tidak asing lagi berada tak jauh di depan mobil maminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua netra Allen menyipit tak suka saat mendapati sebuah mobil yang sudah tidak asing lagi berada tak jauh di depan mobil maminya. Ia melirik maminya yang sudah mematikan mesin mobil dan bersiap untuk turun.

"Ini rumah siapa?"

Mami Allen yang sedang mengambil tasnya, seketika menghentikan gerakannya. Ia mengalihkan fokusnya pada putranya yang tengah menatap tajam dirinya.

"Rumah? Ini tempat tinggal teman Mami," jawab Mami Allen.

"Rumah teman Mami? Maksudnya rumah ayahnya Serim?"

"Bicara apa sih kamu, Allen."

Allen tahu, maminya tidak mungkin tidak paham apa maksudnya dan itu membuat Allen berdecak kesal. Ia memilih mengalah dan menjelaskan maksudnya pada maminya seraya menunjuk mobil berwarna putih yang terparkir tak jauh dari mobil maminya.

✅ CRAVITY: it's time to backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang