6'son

2.3K 425 41
                                    

Pagi itu dingin kembali menusuk tulang, mengingatkan sebagian orang kalau musim dingin belum lama berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu dingin kembali menusuk tulang, mengingatkan sebagian orang kalau musim dingin belum lama berlalu. Hujan pertama di musim semi. Tidak deras, tapi cukup mampu untuk membasahi orang-orang yang nekat menerjang di bawah rintikannya.

Lelaki manis itu berhenti di bawah teduhan halte bus. Ia mengibaskan rambutnya yang sedikit basah sambil menunggu busnya. Diliriknya jam tangan yang melingkar manis pada pergelangan tangannya—berharap-harap cemas semoga ia tidak terlambat. Dalam hati ia mengumpati Kim Taeyoung, tetangganya yang tega meninggalkannya dan berangkat duluan.

Ahn Seongmin—siswa manis itu memilih membunuh waktu dengan mengamati sekitarnya. Baru disadarinya ternyata ia tidak sendiri di halte tersebut

Di bangku panjang yang tersedia, seorang siswa dengan seragam yang sama dengannya tengah duduk sambil memejamkan kedua matanya. Seongmin mengernyitkan keningnya, merasa familiar denga sosok jangkung tersebut.

Ah, Kang Minhee. Si tukang bolos penghuni UKS, batin Seongmin.

Sepertinya bukan rahasia lagi bahwa siswa berperawakan tinggi itu adalah penghuni tetap UKS. Lelaki itu seringkali membolos pelajaran hanya untuk merebahkan diri di UKS. Saking seringnya mungkin setiap pergi ke UKS, siswa-siswi SMA Cravity akan menemukan sosok Minhee di sana.

Seongmin masih memperhatikan Kang Minhee. Tanpa sadar terus mengarahkan atensinya pada lelaki Kang itu.

Kedua mata Seongmin terbelalak saat tiba-tiba netra Minhee terbuka. Buru-buru Seongmin mengalihkan pandangannya dan berpura-pura fokus pada rintikan di hadapannya.

Sedangkan Minhee yang menjadi objek Seongmin selama beberapa saat, hanya tersenyum tipis tanpa mengalihkan pandangannya.

Beruntung tak lama setelah itu, bus yang mereka tunggu datang. Seongmin segera masuk ke dalam bus, disusul oleh Minhee di belakangnya. Ia menghela napas panjang mendapati bus yang penuh.

Dengan tidak rela akhirnya Seongmin berdiri di tengah bus, diikuti Minhee di sampingnya. Seongmin melirik lelaki yang satu almamater dengannya itu. Sedikit iri melihat tubuh Minhee yang tinggi semampai, dengan kaki yang panjang bak model.

Ia beralih pada kedua kakinya yang pendek. Kemudian membandingkan dengan kaki Minhee lagi.

"Ahn Seongmin, tidak perlu iri melihat kakiku."

Seongmin tersentak. Pandangannya yang terarah pada kaki jenjang milik Minhee, kini terangkat. Telinganya memerah karena ketahuan sedang memperhatikan Minhee—yang entah darimana bisa tahu isi otaknya.

"A-i-itu.. n-nggak kok. S-siapa yang lihatin kaki kamu?" elak Seongmin.

Tapi lagi-lagi Minhee hanya tersenyum menanggapinya, sedangkan Seongmin memilih membungkam mulutnya.

Sejujurnya, Seongmin tidak terlalu mengenal Minhee. Iya mereka seangkatan tapi tidak sekelas. Ia hanya tahu Kang Minhee, si bocah-aneh-tukang-bolos-penghuni-UKS.

✅ CRAVITY: it's time to backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang