21'cravities

1.7K 348 93
                                    

Ditawari membolos sekolah oleh ayah sendiri? Siapa yang akan menolaknya? Tentu bukan Jungmo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditawari membolos sekolah oleh ayah sendiri? Siapa yang akan menolaknya? Tentu bukan Jungmo. Ia dengan senang hati menerima tawaran ayahnya untuk mangkir dari kegiatan mencari ilmu itu.

Usai sarapan, Jungmo segera menyusul ayahnya yang sudah lebih dulu beranjak masuk ke mobil. Kali ini ayah Jungmo mengendarai sendiri tanpa sopir, dan Jungmo duduk manis di kursi penumpang di samping ayahnya.

Mobil melaju dan Jungmo tidak tahu ke mana ayahnya akan membawanya. Ia memilih diam tanpa banyak bertanya.

Perjalanan memakan waktu yang cukup lama. Bisa dibilang mungkin mereka berkendara menuju ke pinggiran kota—yang jujur saja Jungmo baru kali ini mengetahuinya. Jalanan terlihat sepi dengan pohon-pohon yang cukup tinggi berbaris di tepi jalan.

Mobil yang dikendarai ayah Jungmo berhenti setelah berbelok ke arah jalan yang lebih sempit.

Jungmo mengamati sekitarnya. Keningnya berkerut. Dibandingkan jalan utama tadi, tentu tempatnya saat ini tampak lebih sepi. Pohon-pohon pun terlihat semakin rapat dan lebih rindang. Tapi Jungmo memilih tak banyak berbicara dan menyusul ayahnya yang sudah lebih dulu turun dari mobil.

"Kita di mana, Yah?" tanya Jungmo.

"Kamu akan tahu nanti."

Sepasang ayah dan anak itu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Jungmo baru menyadari adanya jalan setapak tak jauh dari tempat mobil mereka berhenti. Ia terus melangkah mengikuti ayahnya, menyusuri jalan setapak dan memasuki hutan lebih dalam.

Jungmo kira semakin masuk, pepohonan akan semakin rapat dan cahaya akan semakin berkurang. Namun nyatanya, pohon-pohon tinggi itu justru semakin jarang hingga langkah mereka terhenti di sebuah padang ilalang yang luas.

Tak berhenti sampai di situ, Jungmo masih melangkah mengikuti ayahnya yang kini berjalan menyusuri padang ilalang tersebut. Tingginya daun-daun ilalang membuat Jungmo tidak bisa menebak apa yang akan menyambutnya dibalik ilalang ini.

Benarkah ia akan menemukan kebenaran di balik sana?

Netra Jungmo membulat kala mendapati sebuah danau terhampar di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Netra Jungmo membulat kala mendapati sebuah danau terhampar di hadapannya. Ada tanah luas mengelilingi danau tersebut dan di sinilah Jungmo berada. Di atas tanah itu.

✅ CRAVITY: it's time to backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang