Sepertinya Allen harus menandai kalendernya hari ini karena selama hidupnya, ia tidak pernah memiliki mood seburuk ini. Terakhir kali ia mendapatkan hari-hari tak menyenangkan adalah beberapa tahun yang lalu setelah kedua orang tuanya berpisah. Dan hari ini, ia kembali memiliki pagi yang tidak menyenangkan setelah peristiwa semalam.
Setelah pergi meninggalkan ayahnya bersama calon istri barunya, Allen tidak pergi ke mana pun. Ia langsung pulang. Suasana hatinya memburuk dan yang ingin ia lakukan hanyalah bergelung di atas kasurnya.
Tetapi tentu saja dunia tidak semudah itu berpihak padanya.
Begitu menginjakkan kaki di rumah, ia langsung disambut kemarahan ibunya karena dirinya yang masih tak mengindahkan larangan sang ibu dan diam-diam menemui ayahnya. Wanita itu marah besar dan tentu saja membuat hati Allen semakin berantakan.
Allen hanya ingat dirinya mengurung diri di dalam kamar. Dan menangis dalam diam. Hingga pagi datang dengan cepat tanpa disadarinya.
Dan kemudian, Allen memilih untuk mengabaikan sarapan, serta berangkat lebih awal sebelum ibunya bangun. Ia sedang tidak ingin bertemu dengan siapapun di rumah. Karena itu ia sudah duduk manis di dalam bus menuju sekolahnya sekarang.
Ya.
Tapi,
Tunggu.
Ada yang aneh.
Allen mengangkat kepalanya. Ia menatap sekelilingnya. Netranya kemudian beralih ke luar jendela, memperhatikan bangunan-bangunan yang tampak asing.
"Ini bukan jalan ke sekolah."
Kedua iris terang Allen membulat menyadari ia menaiki bus yang salah. Dan yang lebih parah lagi, sudah lebih dari tiga puluh menit ia berada di dalam bus tersebut.
Segera saja Allen berdiri, lalu turun di pemberhentian selanjutnya.
"Dimana ini?" gumam Allen.
Jujur saja, ini pertama kalinya Allen berangkat ke sekolah seorang diri. Dan menaiki transportasi umum. Biasanya ia akan pergi dengan ibunya atau diantar sopir.
Dan lebih buruk lagi, ini pertama kalinya Allen naik bus seorang diri.
Biasanya ia akan naik taksi jika harus pergi ke suatu tempat. Tapi pagi ini tanpa pikir panjang ia langsung menaiki bus tanpa tahu bus tersebut tidak melaju melewati sekolahnya.
"Sial. Aku tersesat."
Pluk!
Badan Allen berjengit saat tiba-tiba merasakan tepukan di pundaknya. Sontak kedua netranya beralih untuk mencari si empu yang baru saja mengagetkannya.
Namun, kening Allen berkerut. Ia tidak mengenal siapa orang di hadapannya ini.
"Hei, kamu tersesat ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ CRAVITY: it's time to back
FanfictionSebuah tattoo berbentuk huruf "C" dengan garis miring yang menembusnya, tiba-tiba muncul di tubuh sembilan pelajar SMA. Sebuah tattoo misterius yang tidak tahu darimana asal-usulnya. Semenjak itu... satu-persatu keanehan mulai terjadi. Hingga hal ya...