Dikta

2.9K 344 12
                                    

Note:
Untuk tulisan miring itu flashback yaa kawan kawan

°°°°°°

#Bratama HighSchool

Arrasya berjalan memimpin dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya. Deretan gigi ia pamerkan ke semua orang. Mendekat ke bangku yang biasa ia duduki bersama yang lain, Arrasya dengan semangat melambaikan tangan kepada mereka yang sudah berada di bangku itu.

"Haii..." sapa Arrasya tanpa menimbulkan suara.

Empat orang yang duduk di sana tampak keheranan melihat kehadiran satu orang asing diantara rombongan Arrasya.

Berhubung kali ini jatah yang memesan makanan adalah Erick dan Altha, jadi ditengah perjalanan mereka berdua memisahkan diri dari Arrasya dan Dikta yang terlebih dulu berjalan mendekati bangku iti.

"Halo Abang Abang." Kata Arrasya ketika tiba di bangku itu dan langsung duduk disusul yang lainnya.

"Oy, Ar. Tuh siapa?" Tanya Saga to the point tanpa ingin berbasa basi.

"Oh iya, Arsy lupa. Perkenalkan semua inì Teman Arsy dulu, namanya Bang Dikta. Dan Bang Dikta, mereka semua itu temen Abang gue. Nah yang paling kanan itu Abang gue, panggil aja Bang Bara." Jelas Arrasya saling memperkenalkan mereka dengan semangat.

"Abang?" Tanya Dikta lagi memastikan yang ia dengar. Arrasya menganggukinya dengan semangat. "Nanti gue ceritain lengkapnya." Imbuh Arrasya yang paham Dikta masih bingung.

Dikta awalnya biasa saja, tapi tatapan orang yang baru saja ia kenal sebagai Abang dari sahabat kecilnya itu membuatnya sedikit tak nyawan saking tajamnya tatapan itu.

"Ihh Bang Bara. Jangan lihat anak orang kayak gitu. Nanti jadi takut gimana?" Tutur Arrasya yang juga melihat ke arah Bara.

Bara yang mendengar itu segera merubah sedikit raut wajahnya meskipun setelah itu berlalu wajahnya kembali datar seperti tembok.

"Kayak kagak tau Abang lu aja sih Ar." Sahut Agas.

"Nggak usah takut ya, dia nggak gigit kok. Betewe nama gue Saga, sebelah kiri gue ini Fero, sebelah kanan gue setan, sebelahnya lagi Abangnya Arrasya." Kata Saga memperkenalkan diri dengan sedikit cacian untuk Agas.

"Kalo gue setan elu apanya!?" Kesal Agas.

"Hmm... Nama gue Andrea Bagas Raharja. Agas aja kalo manggil. Dan nggak usah malu sama kita. Anggep aja kita temen elu." Sambung Agas memperkenalkan diri sendiri dengan benar.

"Gu- hmm gue Dikta Bintara Bang. Salam kenal semua." Ucap Dikta sedikit gugup.

Mereka saling berbincang sesaat sembari menunggu makanan mereka. Dikta yang awalnya malu, sedikit demi sedikit mampu membuka dirinya.

Ternyata orang dihadapannya itu sangat seru diajak berbicara, berbeda dengan Abang Arrasya yang sedari tadi hanya diam dan menatap dirinya saja.

Tak butuh waktu lama, makanan mereka sudah datang berserta Altha dan Erick yang dibantu satu orang lagi nembawa makanan mereka.

"Makanan datang." Ujar Altha.

"Asikk.. makan. Fiks Bang. Elu harus cobain soto betawi di kantin ini. Beuhh enak gila." Ucap Arrasya dengan menyajikan menu pilihannya untuk Dikta.

Kegiatan makan dimulai. Jika biasanya Arrasya akan berbincang bincang sedikit sambil makan dengan yang lain, sekarang ia justru berbincang bincang hanya dengan Dikta.

Altha, Erick, Bara, Agas, Saga dan Fero menatap flat kedua orang di hadapannya itu. Arrasya dan Dikta berbicara ini itu sambil sesekali tertawa tanpa mempedulikan orang disekitarnya.

Arrasya Brian A.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang