#Mini market
Hari kedua MPLS berjalan lancar sesuai agenda yang sudah diatur oleh sekolah sampai acara hari ini selesai. Seperti kemarin, murid baru pulang lebih awal dibanding kakak kelasnya yang masih lama ada di sekolah.
Namun untuk Arrasya, ia tidak bisa langsung kembali ke rumah. Mengingat beberapa bahan dan keperluannya di rumah sudah habis jadi Arrasya harus membelinya lagi. Sehingga Indojuni dekat rumah menjadi tujuan Arrasya sebelum pulang ke rumahnya.
Kebetulan Arrasya memiliki banyak waktu hari ini karena ia tidak pergi ke cafe. Sebenarnya Arraysa hanya menjadi penyanyi cafe ketika hari senin, rabu, dan jumat.
Jadi Arrasya luang pada hari selasa dan kamis. Biasanya Arrasya menggunakan waktu itu sekedar mengurus rumah ataupun mengistirahatkan dirinya saja.
Jarang Arrasya menghabiskan waktu untuk berjalan jalan, kecuali jika Altha dan Erick yang memaksa untuk ikut pergi. Jikapun pergi Arrasya hanya akan mengunjungi Kakek dan Neneknya bila sedang rindu.
Keranjang Biru sudah ada ditangan Arrasya. Arrasya mulai mengeliling mini market yang lumayan luas itu sembari memasukkan barang barang yang akan ia beli.
Tiga puluh menit berkeliling, Daftar belanjaan yang ia catat pada handphone sudah masuk ke dalam keranjang biru di tangannya.
Mulai dari perlengkapan mandi hingga beberapa bungkus mie instan serta kebutuhannya yang lain sudah memenuhi keranjang yang ia bawa.
Saat berjalan menuju kasir, Arrasya kembali berbalik karena terlupakan satu hal. Ada satu yang belum masuk dalam keranjanganya, yaitu keripik kentang kesukaannya.
Padahal cemilan itu yang paling dicari Arrasya. Sebab satu bulan belakangan, stok makanan itu selalu habis jika Arrasya kesana.
Arrasya tersenyum lebar. Keberuntungan berpihak kepadanya, ternyata masih ada satu bungkus yang tersisa. Arrasya segera meletakkan keranjang lalu mengambil makanan itu sebelum ada yang mengambilnya.
Karena terlalu senang, Arrasya sampai tidak sadar jika ada orang yang ada disebelahnya ketika ia mengambil snack kesukaannya itu.
"Ehh itu punya gue yaa." Ucap orang itu sadar ketika snack incarannya terlebih dahulu diambil orang.
"Hah?" Arrasya sama sekali tidak mengerti yang orang itu maksud.
"Itu, yang lu bawa." Balas orang itu menunjuk kearah makanan ringan yang Arrasya genggam.
"Ini?" Kata Arrasya memastikan
"Ini mah punya saya Bang, orang saya yang ngambil duluan." Kata Arrasya kemudian langsung berbalik ingin pergi.
Belum sempat melangkah, Hoodie abu yang Arrasya pakai ditarik dari belakang oleh orang itu hingga membuat Arrasya berhenti.
"Hehh bocah, gue yang lihat duluan yaa. Jadi itu punya gue." Ucap orang itu sembari mencoba mengambil cemilan. itu.
Arrasya langsung melindungi keripik kentang itu dengan memeluknya dengan erat sekaligus melepaskan tarikan orang itu pada hoodienya.
"Heh Bang, semua orang punya mata disini. Mereka juga bisa lihat dan bilang itu punya mereka. Lagi pula saya bukan bocah." Sewot Arrasya ketika menghadap orang itu.
"Orang jelas jelas belum ada di tangan Abang, ya belum jadi punya Abanglah. Kalau itu punya Abang, seharusnya Abang ambil dari tadi jangan main handphone terus." Oceh Arrasya yang berhasil tersulut emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrasya Brian A.
Humor#NotRomance {RAMPUNG}~{LAGI DIREVISI} Bukan hal mudah bagi Arrasya bisa sampai di titik ini. Begitu banyak hal yang Tuhan uji kepadanya di usia yang masih belia. Dari semua hal yang terjadi, merelakan orang tersayang pergi adalah salah satu hal ters...