#Bratama High School
MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) adalah kegiatan untuk menyambut siswa baru masuk ke sekolah untuk pertama kalinya yang menggantikan MOS (Masa Orientasi Sekolah).
Tepat pukul tujuh waktu Indonesia barat, MPLS dimulai. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Osis dibantu oleh guru yang bertempat di Aula Bratama High School.
Salah satu anggota osis selaku pembawa acara atau MC memberi bebarapa kata pembuka kemudian dilanjutkan sambutan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah dengan hangat yang membuat para siswa antusias mengikuti MPLS ini.
Berikutnya, ada sedikit kalimat pembuka yang diucapkan oleh ketua osis selaku ketua acara ini. Dengan percaya diri, ketua osis itu maju menuju ke tengah panggung yang cukup luas.
Albarack Hashbi Adhiasa, ketua osis sekaligus mostwanted yang ada di Bratama High School ini. Orang yang paling diincar oleh kaum hawa di sekolah itu.
Ketampanan wajahnya tidak perlu diragukan, tapi orang itu sangat dingin jika diluar lingkungan keluarga dan sahabatnya. Sikapnya yang sangat dingin itu justru menjadi ketertarikan tersendiri bagi kaum hawa.
"Hai semua perkenalkan nama saya Albarack Hashbi Adhiasa selaku ketua osis. Dimohon Kerja samanya." Ucapnya diakhiri senyuman tipis yang disambut tepuk tangan riuh dari para siswa.
MC kembali mengambil alih menyampaikan beberapa susunan acara dengan cara yang menarik sehingga bisa membuat para siswa baru semakin bersemangat entah itu kaum hawa atau kaum adam.
Wajah MC itu juga tak kalah tampan dengan Ketua Osis. Bedanya, MC ini suka becanda, lebih ramah dan mudah tersenyum. Dengan mudah bisa memikat hati kaum hawa ditambah kepercayaan dirinya yang tinggi.
Gombalan gombalan maut dan candaan pun tak luput diucapkan oleh MC itu untuk menghibur disela sela jeda persiapan untuk Acara selanjutnya. Ditengah kurang lebih tiga ratus enam puluh ada satu manusia yang terus menerus menatap tingkah laku MC itu.
"Gue rasa MCnya itu kayak playboy yaa." Ujar Altha membuat Arrasya menengok menatap Altha. Sedangkan tatapan Altha masih fokus kedepan sekaligus mendengarkan apa yang orang itu katakan.
"Nggak boleh gitu, Bang. Jangan lihat dan nilai orang dari covernya doang." Balas Arrasya membuat Altha diam.
"Siapa tau dia playboy beneran." Lanjut Arrasya menatap depan kembali membuat Altha yang tadinya diam menatap Arrasya datar.
"Kagak ngerti dah gue sama lu, Ar." Ucap Altha menggeleng pelan.
"Eh tapi kalo gue jadi playboy cocok kali yaa." Tambah Altha mulai berangan angan.
"Bangun Bang. Mana ada yang mau sama Abang, muka kek pantat panci aja bangga. Pantat panci aja kayaknya minder kalo dibandingin sama muka Abang." Sahut Arrasya dengan wajah tanpa dosa.
"Gini nih pas dulu pembagian otak dibarisan terakhir makanya nggak dapet full jadinya nggak bisa bedain mana yang cakep mana yang burik." Sinis Altha.
"Gue waras gue diem." Ucap Arrasya dengan senyum manis yang membuat wajahnya semakin imut.
"Idihh." Balas Altha memicingkan mata tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrasya Brian A.
Humor#NotRomance {RAMPUNG}~{LAGI DIREVISI} Bukan hal mudah bagi Arrasya bisa sampai di titik ini. Begitu banyak hal yang Tuhan uji kepadanya di usia yang masih belia. Dari semua hal yang terjadi, merelakan orang tersayang pergi adalah salah satu hal ters...