Jarum Suntik

19.4K 1.5K 46
                                    


#Bratama High School

Koridor depan kelas sepuluh cukup sepi orang. Hanya beberapa siswa yang bercanda ria didepan kelas dan beberapa orang yang berlalu lalang kesana kemari.

Arrasya berjalan paling depan dengan Altha dan Erick yang berada dibelakang Arrasya. Tujuan mereka adalah ruang UKS yang terletak diujung koridor.

Awal awal Arrasya melangkah dengan yakin menuju UKS, namun mendekati ruang UKS langkah Arrasya semakin pelan. Arrasya memiliki firasat buruk.

Melihat langkah Arrasya yang semakin pelan, Altha segera merangkul Arrasya dari belakang.

"Udah, ada gue jangan takut. Dokternya juga nggak bakal gigit elu." Ucap Altha.

"Siapa juga yang takut." Judes Arrasya walaupun itu yang sebenarnya Arrasya rasakan sekarang.

Altha sama sekali tidak mendengarkan ucapan Arrasya. Altha justru sedikit mempercepat langkah kakinya agar segera sampai di UKS diikuti Erick dari belakang.

"Kenapa juga kalian pada ngikut?" Tanya Arrasya sedikit kesal. Kalau begini kan Arrasya susah untuk kabur.

"Terserah kita dong." Jawab Altha.

"Kelas nanti juga jamkos, jadi lebih baik kita temenin elu." Imbuh Erick membuat Arrasya merapatkan bibirnya diam.

Mendekati UKS, Arrasya semakin ketar ketir. Arrasya berniat berbalik langsung berlari, tapi rangkulan Altha semakin menahannya.

"Jangan kabur!! Percaya sama gue, elu nggak bakal kenapa napa." Ujar Altha.

"Percaya sama lu Musrik Bang." Balas Arrasya menatap sinis Altha sembari melepaskan tangan Altha dari pundaknya.

"Tenang Ar, ada kita." Sahut Erick.

"Tapi Bang... kagak jadi aja yaa." Pinta Arrasya mencoba membujuk Erick.

Namun itu sepertinya sia sia Arrasya lakukan karena mereka sudah sampai didepan uks.

"Ada kita Ar yang temenin. Jangan takut." Balas Erick kemudian mengetuk pintu uks tersebut.

Tok tok tok

"Assalammualaikum." Ucap Salam Erick berada tepat di depan pintu yang terbuka lebar. Sedangkan tangannya yang lain menggandeng pergelangan Arrasya untuk mengajaknya masuk.

"Waalaikumsalam." Sahut orang orang yang berada di dalam ruangan tersebut.

Erick dan Altha sedikit heran ketika melihat didalam tersebut tidak hanya ada dokter tetapi juga ada pemilik sekolah ini. Namun itu tidak terlalu di pikirkan oleh mereka.

"Maaf mengganggu pak, saya kesini ingin mengantarkan teman saya untuk tes kesehatan karena kemarin tidak masuk." Ucap sopan Erick kepada pemilik sekolah.

"Oh iya. Silahkan masuk." Tutur Pemilik sekolah mempersilahkan ketiga orang itu masuk.

Pemilik sekolah itu duduk dengan tenang dikursi single yang ada di ruangan tersebut. Sedangkan tak jauh darinya, terdapat meja beserta kursi yang ditempati seorang berjas putih.

Erick kembali menarik pergelangan Arrasya untuk memasuki ruangan tersebut dengan Altha yang mengikuti mereka dari belakang.

"Baik, dari kalian siapa yang bernama Arrasya?" Tanya Dokter tersebut saat ketiga orang yang datang tiba dihadapannya.

Altha dan Erick langsung menunjuk Arrasya yang berada diantara mereka. Sedangkan Arrasya yang sedang menunduk langsung menaikkan satu tangannya.

Arrasya Brian A.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang