#Kediaman Adhiasa's family
Mobil keluaran terbaru memasuki gerbang besar Mansion Adhiasa. Mobil itu terus berjalan sampai berhenti di depan teras.
Keenand keluar dari mobil itu lalu menyerahkan kuncinya ke salah satu penjaga yang mendekat ke arah mobil Keenand yang berhenti.
"Tolong parkirkan mobilnya." Titah Keenand kemudian pergi memasuki Mansion tanpa mendengarkan jawaban salah satu bawahannya itu.
Kaki jenjang Keenand langsung melangkah ke ruang makan karena biasanya di jam jam seperti ini mereka akan malam bersama disana.
"Keenand." Panggil wanita yang menjabat sebagai ibu kandungnya saat Keenand berhenti di ambang pintu masuk ruang makan.
Suara itu juga membuat yang lainnya sontak ikut menoleh ke arah Keenand. Keenand kembali melanjutkan langkahnya sampai di bangku tepat di samping ibunya yang kosong.
"Maaf Keenand terlambat." Ucap Keenand pada semua orang yang sudah ada di sana.
"Keenand apa yang terjadi?" Tanya ibunya itu khawatir melihat plaster bening di kening putranya. Nadia Maheswari atau yang kerap di sapa Nadia, itulah nama ibu dari Keenand.
"Apa terjadi sesuatu?" Kata Rizky, Ayahnya yang juga ikut bertanya.
"Bunda, Keenand tidak apa apa. Tidak ada yang terjadi. Kalian lanjutkan saja makan malamnya." Jawab Keenand tersenyum lembut sembari melepaskan jemari lentik ibunya yang menyentuh plaster bening di keningnya.
"Keenand sudah ada di sini. Bunda jangan khawatir, tidak akan terjadi apa apa lagi." Imbuh Keenand mengerti tatapan khawatir ibunya itu.
"Sudah kak, biarkan Keenand makan terlebih dahulu." Sahut Ricky yang berada di seberang mengalihkan perhatian.
Selanjutnya, hanya suara dentingan sendok yang terdengar mengiringi makan malam bersama di tengah keluarga Adhiasa.
Krettt
"Opa sudah selesai. Rizky, Ricky, Keenand, Mahen. Setelah makan malam pergi ke ruang kerja opa." Tutur Bagas akan beranjak pergi.
"Baik Opa/Pa." Balas orang yang di sebut oleh Bagas.
"Kalian sedang ada masalah? Beberapa hari ini kalian selalu ke ruangan papa." Tanya orang yang duduk di samping Ricky. Desiana Anastasya nama panjangnya, biasa di panggil dengan Desi.
"Tidak ada masalah apa apa. Hanya membahas perkembangan perusahaan. Tidak ada yang lain." Jawab Ricky.
"Serius?" Tanya Desi lagi.
"Iya serius." Balas Ricky sembari menyuapkan satu sendok makanan terakhir dari piringnya ke mulut Desi.
"Romantis banget sih Dad?" Sahut salah satu orang yang melihat adegan itu.
"Dad, Anak anak Daddy jomblo semua loh. Tolong jangan uwu uwu di depan kita. Nggak baik. Dosa." Tambah Mahesa masih sempat melahap makanannya.
"Jomblo mah ngurus diri sendiri aja berat." Ejek Ricky membalas celetukan anak ke duanya itu.
Semua yang berada di meja tersebut terkekeh karena ulah anak dan ayah tersebut. Tetapi berbeda dengan Nadia, ia hanya tersenyum tipis melihat ke akraban dua orang itu.
Rizky yang melihat istrinya seperti itu lantas mengenggam satu tangan Nadia sembari tersenyum seolah memberikan keyakinan kepada Nadia.
Nadia menoleh kepada pemilik tangan yang menggenggam tangannya dan membalas senyuman itu.
"Ini bukan bulan februari tapi kenapa pada romantis semua sih?" Heran Mahesa.
"Sudahlah mas, cepat temui Papa." Ucap Desi yang tau suaminya akan membalas lagi ucapan Mahesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrasya Brian A.
Humor#NotRomance {RAMPUNG}~{LAGI DIREVISI} Bukan hal mudah bagi Arrasya bisa sampai di titik ini. Begitu banyak hal yang Tuhan uji kepadanya di usia yang masih belia. Dari semua hal yang terjadi, merelakan orang tersayang pergi adalah salah satu hal ters...