Demam lagi (?)

20.3K 1.7K 69
                                    

#Kediaman Adhiasa's Family

Brakk

Pintu utama dibuka dengan kasar oleh pemilik Mansion itu sendiri. Dengan mempercepat langkah, Rizky pergi menuju kamar miliknya tanpa mempedulikan Desi yang terus memanggilnya.

Ceklekk

Pintu kamar terbuka, Rizky mendapati kamarnya kosong. Rizky bergegas mencari ke seluruh penjuru kamar hingga menemukan Nadia yang berada di balkon dengan pandangan kosong menatap ke arah taman Mansion.

Nadia memutar tubuhnya, ia sedikit terkejut melihat suaminya yang datang tergesa gesa ke arahnya.

"Kita menemukannya." Kata Rizky yang masih mengatur nafas mampu membuat Nadia mematung di tempatnya.

Grepp

Rizky langsung memeluk Nadia. Tangis haru yang sedari dari tadi Rizky tahan kini ia tumpahkan dalam pelukan itu. Tidak bisa Rizky tahan lagi air mata kebahagiannya.

"Sudah berakhir. Kita menemukannya." Ucap Rizky sekali lagi mengeratkan pelukannya.

Nadia masih diam. Namun tak lama, air matanya turun dengan deras. Tubuhnya juga ikut luruh karena tiba tiba lemas. Kabar ini sangat mengejutkan untuknya.

Rizky yang memeluk Nadia mencoba menopang tubuh Nadia yang melemas, sehingga mereka berdua berpelukan dengan Nadia terduduk di lantai dan Rizky bertumpu pada kedua lututnya.

"Apa ini mimpi?" Tanya Nadia belum percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Rizky melepas pelukan itu lalu menangkup wajah Nadia menggunakan kedua tangannya sembari menghapus air mata Nadia yang terus keluar.

"Bukan, ini nyata bukan mimpi." Jawab Rizky terus meyakinkan.

"Mas tidak bercanda bukan?" Tanya Nadia lagi.

"Aku tidak akan main-main tentang masalah ini. Coba Lihatlah ini." Ujar Rizky mengeluarkan selembar kertas dari dalam jasnya dan mengulurkannya ke hadapan Nadia.

Nadia menutup mulutnya yang terbuka dengan salah satu tangannya. Nadia tak percaya saat melihat tulisan di kertas itu. Tangis Nadia kembali pecah. "Alhamdulillah, terima kasih Tuhan." Ucap Nadia sesenggukan kemudian memeluk Rizky erat.

"Kita berhasil bukan? Perjuangan kita tidak sia sia. Kita menemukan dia. Arsy, putra kita. Sudah ku bilang bukan, hari seperti ini pasti akan datang." Ujar Rizky tepat di samping telinga Nadia.

"Terima kasih. Terima kasih banyak." Balas Nadia. Nadia tak tau lagi harus mengucapkan apa kepada suaminya itu.

"Tidak, tidak perlu mengucapkan terima kasih. Ini adalah tugasku. Seharusnya, Aku yang berterima kasih karena kamu bisa bertahan sampai Arsy kembali. Kamu orang kuat." Balas Rizky membiarkan Nadia memeluknya erat cukup lama.

"Sudah sudah. Saat ini bukan saatnya kita kembali menangis. Ini berita bahagia. Kita harusnya tersenyum lebar." Ujar Rizky melepas pelukan itu lalu menatap Nadia sembari tersenyum dan menghapus air mata Nadia.

Tangis haru itu berubah menjadi senyuman sangat lebar yang terukir pada wajah Nadia dan Rizky.

"Jangan menangis lagi." Ucap Rizky lalu mencium kening Nadia lama.

Arrasya Brian A.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang