#Kediaman Adhiasa's family
Hening. Tidak ada percakapan antara mereka. Lebih tepatnya pemilik kamar itu yang tak mau berbicara.
Mata Arrasya sangat fokus menatap gambar bergerak di layar televisi tanpa berniat mengalihkan pandangannya, sengaja untuk mengacuhkan kehadiran orang yang duduk di sofa tak jauh dari kasurnya.
Arrasya duduk tenang sambari menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang. Mau bergerak lebih pun sulit karena kedua lutut Arrasya terasa nyeri bahkan menimbulkan memar berwarna biru.
Selepas kejadian semalam, Bundanya itu langsung mengompres dan memberikan salep pada kedua lututnya sehingga rasa sakitnya tidak terlalu parah.
"Dek, ceritanya kamu masih ngambek nih sama Abang?" Tanya Dewa tak betah jika terlalu lama diam tidak ada percakapan. Apalagi sejak kehadirannya di kamar ini, adiknya itu terus mengacuhkannya.
Arrasya tetap diam. "Maafin Abang dek. Abang nggak sengaja." Imbuh Dewa. Tidak mendapat sahutan dari adiknya Dewa menghela nafas perlahan.
Kalau seperti ini jadinya, berarti Arrasya tidak mudah di bujuk menggunakan cara halus. Baiklah, Dewa akan melakukannya dengan caranya sendiri.
Cara yang seratus persen Dewa yakini pasti membuat Arrasya mau berbicara dengannya.
"Dek."
"Adek."
"Ar."
"Arsy."
"Oyy."
"Cuy."
"Sstt."
"Ngambek mulu, kek anak perawan tau nggak."
"Hmm."
"Neng, hadap sini coba."
"Adik maniss.."
"Ganteng.."
"Ish apaan sih?" Sinis Arrasya akhirnya merespon karena risih terus diusik pendengarannya.
Dewa tersenyum kecil penuh makna mendapat respon itu dari Arrasya. Benar bukan? Sudah Dewa duga caranya satu ini pasti berhasil.
"Nggak boleh ngambek terlalu lama loh dek, nggak baik. Nanti dosa kamu nambah Abang juga kan udah minta maaf. Sebagai sesama saudara harus saling memaafkan. Tanya Mamah Dedeh aja kalo nggak percaya." Balas Dewa disertai senyumnya yang manis.
Namun, dimata Arrasya itu terlihat sangat menyebalkan. "Suka suka Arsy dong." Sungut Arrasya. Hatinya masih dongkol karena kejadian semalam.
"Salah siapa coba Arsy bisa jadi kayak gini? Harusnya itu Arsy udah bisa ke sekolah sekarang." Imbuh Arrasya mengungkapkan kekesalannya.
Seharusnya hari ini Arrasya bisa kembali bersekolah. Sayangnya akibat peristiwa semalam membuat Arrasya harus berada di atas kasur seharian dan itu semua terjadi karena manusia dihadapannya.
"Di pikir pikir lagi, Abang juga nggak salah banget loh dek." Balas Dewa tanpa beban karena memang Dewa tak sepenuhnya salah dalam hal ini.
"Kalo aja kamu nggak kabur dan kaki kamu nggak nyandung kaki kamu yang satunya, Kamu nggak bakal jatuh. Kamu bisa sekolah hari ini."
"Andai Abang nggak cosplay jadi maling dan nakut nakutin gitu, Arsy juga nggak bakalan kabur." Balas Arrasya tak mau kalah.
"Kan Abang nggak sengaja ketemu Kamu. Abang juga nggak tau bakalan ketemu kamu. Mana Abang tau bakal buat kamu takut." Sanggah Dewa.
"Ya Abang kira kira aja dong. Liat orang asing malem malem pake baju item dari atas sampe bawah, sampe mukanya juga ditutupin masker apa nggak buat takut orang?! Siapa yang berani coba?" Timpal Arrasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrasya Brian A.
Humor#NotRomance {RAMPUNG}~{LAGI DIREVISI} Bukan hal mudah bagi Arrasya bisa sampai di titik ini. Begitu banyak hal yang Tuhan uji kepadanya di usia yang masih belia. Dari semua hal yang terjadi, merelakan orang tersayang pergi adalah salah satu hal ters...