#Kediaman Adhiasa's family
Berbeda dari rutinitas kehidupannya yang dulu, hari minggu kali ini Arrasya tidak tau harus melakukan apa. Jika biasanya ia akan bangun lebih pagi lalu membersihkan seluruh bagian rumahnya, sekarang tidak mungkin Arrasya melakukannya.
Jangan kan bersih bersih, mengelilingi Mansion ini pun sudah sangat melelahkan.
Jika setelah bersih bersih Arrasya pasti pergi ke cafe, sekarang dia bahkan sudah angkat kaki dari cafe itu.
Untung saja, selepas sarapan tadi Arrasya diajak oleh Nadia pergi ke taman belakang Mansion. Namun sebelum itu, Arrasya harus mandi terlebih dahulu karena bajunya sedikit basah akibat kejadian tadi pagi.
Berakhirlah Arrasya di sini.
Membuka pintu besar bagian belakang Mansion. Arrasya langsung disuguhkan taman luas yang memiliki pemandangan indah. Nadia dan Desi pun sudah ada di sana.
Bunga bunga yang tertata rapi bermekaran menampilkan keindahannya. Hamparan tumbuhan bernama latin Zoysia matrella itu menutupi seluruh tanah disana menambah kesan sejuk dipandang.
Ada juga banyak tanaman hias lainnya dan pohon yang rimbun tersebar di seluruh area taman belakang itu. Dari sekian banyaknya tanaman yang ada, pandangan Arrasya hanya tertuju pada pohon mangga.
Lebih tepatnya pada buah berukuran cukup besar bergelantungan di pohon itu. Sangat menggiurkan. Rasanya Arrasya ingin langsung memanjat pohon itu dan mengambil buahnya.
Namun, niat itu urung dilakukan Arrasya sebab mendengar namanya dipanggil. "Arsy, kenapa kamu diem aja disitu?" Panggil Desi melihat Arrasya hanya diam berdiri di teras itu.
Arrasya mengalihkan perhatiannya menatap Desi yang berada jauh darinya. "Ayo ke sini." Titah Desi segera di jalankan oleh Arrasya.
"Wihh bunganya bagus bagus banget." Kata Arrasya mendekati Nadia dan Desi yang berada di tengah taman itu.
Menggenggam selang air, Desi tengah menyirami tanaman. Sedangkan Nadia sendiri memeriksa beberapa tanaman yang ada dihadapannya.
Di tangan Nadia terdapat gunting khusus tanaman berukuran sedang yang digunakan untuk memotong bagian tanaman yang rusak atau sudah layu.
"Mommy sama Bunda emang suka tanaman kayak gini? Tapi bukannya ada yang ngurusin ini yaa? Kenapa Bunda sama Mommy sendiri yang ngurus?" Tanya Arrasya beruntun ketika sampai di dekat Nadia dan Desi.
"Kamu kalo mau tanya satu satu Ar." Ujar Desi dibalas cengiran oleh Arrasya.
"Iya, Bunda sama Mommy emang suka tanaman. Tapi nggak setiap hari juga Bunda sama Mommy kesini, kalo ada waktu aja." Sahut Nadia membalas Arrasya.
"Sama dong, Arsy juga suka loh tanaman kayak gini. Bahkan Arsy punya banyak koleksi tanaman hias di rumah. Dari lidah kucing, lidah katak, lidah ayam, lidah buaya, lidah gajah, lidah mertua, sampe janda bolong Arsy ada. Banyak malah." Cerita Arrasya bersemangat.
"Ada tiga sampe lima janda bolong kalo nggak salah yang tumbuh gede. Katanya sihh sekarang ini kalo dijual mahal banget. Kalo.."
"Jangan." Ucap Nadia dan Desi bersamaan memotong Arrasya yang sedang berbicara.
"Kalo bawa ke sini nggak apa apa kan?" Lanjut Arrasya menyelesaikan ucapannya.
"Bawa aja ke sini semua, biar Mommy sama Bunda yang rawat." Tutur Desi diiringi kekehan Nadia.
"Sampe kapan pun juga Arsy nggak bakal jual tanaman tanaman itu." Timpal Arrasya
"Kenapa?" Tanya Nadia penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrasya Brian A.
Humor#NotRomance {RAMPUNG}~{LAGI DIREVISI} Bukan hal mudah bagi Arrasya bisa sampai di titik ini. Begitu banyak hal yang Tuhan uji kepadanya di usia yang masih belia. Dari semua hal yang terjadi, merelakan orang tersayang pergi adalah salah satu hal ters...