Mangga

7K 816 66
                                    

#Kediaman Adhiasa's Family

           Minggu pagi itu tampak sangat indah. Meskipun belum sepenuhnya terbit namun semburat warna kuning dari matahari seolah menunjukan keindahannya kepada seluruh penduduk bumi.

Sebenarnya sudah dari pukul tiga dini hari Arrasya sudah duduk di balkon kamarnya. Ketika semua orang masih di alam mimpi masing masing justru berbeda dengan Arrasya. Manusia itu justru tak bisa tidur. 

Entah kenapa dari semalam di dalam otaknya sangat riuh sampai-sampai hanya beberapa jam saja ia bisa tertidur. Arrasya merasa gelisah.

Rasa 'itu' kembali hadir. Padahal sudah setengah mati Arrasya berusaha melupakan itu, namun kenapa sekarang muncul lagi?

"Hufhtt.."

Berkali kali Arrasya menutup mata sembari menetralkan isi kepalanya namun percuma. Semua masih berkumpul pada otaknya.

Meskipun langit belum sepenuhnya terang, Arrasya memutuskan untuk bangkit dari duduknya dan keluar dari sini. Rasanya sesak. Arrasya butuh udara segar. Jalan-jalan pagi sepertinya bukan ide buruk.

Kakinya melangkah sendiri tanpa kehendaknya hingga sampai menuju taman samping Mansion. Sepi. Tidak ada satu pun orang yang muncul.

Bahkan bodyguard yang biasanya ia lihat mondar-mandir di Mansion pun tak nampak batang hidungnya. Arrasya sendiri tak peduli. Justru suasana ini yang ia harapkan.

Udara segar menyeruak langsung ke hidung Arrasya ketika ia sampai ditaman itu.

"Ternyata disini udaranya juga bisa seger yaa." Gumam Arrasya sembari memandangi sekitar.

Tak heran, di sini banyak pohon besar juga tanaman tanaman lain sebagai penghias taman ini. Sejuk dan segar untuk dipandang.

Arrasya kembali berjalan sampai berhenti di salah satu pohon besar di taman itu. Senyumnya mengembang lebar.  "Wahhh..." decaknya kagum memandangi pohon itu berbuah dengan lebat dan matang.

Ide cemerlang langsung muncul. "It's time babyyhh."



°°°°°°

         Matahari sudah meninggi, jam menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Tepat semua orang mulai berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama.

Ada Rizky yang sedang membaca koran. Di sebelah kanannya ada Keenand duduk santai dengan kopi hitam sebagai pembukanya pagi ini, tangan kirinya tak lepas dari tablet sedari tadi. Memang satu manusia itu tidak bisa berpisah dari pekerjaannya.

Di sampingnya ada Reyhand yang sudah asik memakan roti sebagai cemilannya sebelum sarapan. Sedangkan di sebrang meja sana ada Mahesa dan Dewa yang sudah ribut sendiri.

Mahendra yang berada di samping kedua adiknya itu tak peduli. Dirinya tetap santai menyeruput teh chamomile favoritnya tanpa mau peduli dengan apa yang menjadi keributan itu.

Tenang tapi tak lama perdebatan itu berhenti sendiri sebab Sang Raja Terakhir sudah datang bersama putranya. Bagas Adhiasa bersama Ricky Adhiasa.

Dimana Nadia dan Desi? Mereka berdua sedang berada didapur ikut menyiapkan sarapan.

"Dari jauh juga udah kedengeran ributnya kenapa diem? nggak mau dilanjutin?" Sindir Ricky menatap kedua putranya.

"Siapa yang ribut? Orang kita diskusi ya kan Wa." Bantah Mahesa sembari mengelus bahu Dewa.

"Iya kok, baru aja tadi diskusi teori bumi mana yang bener. Bulat apa datar." Sahut Dewa ikut membenarkan ucapan Mahesa. Padahal tangannya sudah berada di pinggang Mahesa bersiap mencubit karena Mahesa terlalu kuat merangkulnya.

Arrasya Brian A.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang