Masih ditempat yang sama, Deysy masih memandangi bingkai foto itu.
"Maaf yah, bu. Jika Deysy tidak bisa menolong kalian saat kejadian itu, tapi Deysy berjanji akan membalas perbuatan Reno pada kalian berdua, kakek, dan Juan. Reno pantas mati atas semua perbuatannya"ucap Deysy.
Pada awalnya Deysy bingung, bagaimana cara dia akan memulai balas dendamnya. Tetapi kakak Juan datang dan membantunya untuk membalas dendam, Deysy dan Kakak Juan merencanakan semuanya bersama hingga mereka memiliki beberapa anggota yang bergabung. Tapi tak lama, kakak Juan tidak bisa lagi membantu Deysy. Sehingga Deysy melakukan semuanya sendirian, hingga sekarang.
*****
Keesokan harinya, Yuna menatap aneh Naya yang baru saja datang dengan wajah tak bersahabat nya.
Hari ini Elyna tidak memiliki kelas, dan sudah dipastikan jika anak itu masih tidur saat ini. Sedangkan Deysy sendiri membolos kelas lagi, entah apa yang tengah ia kerjakan.
"Kenapa sama muka lo? Di usir dari apartemen atau gimana?"tanya Yuna.
Naya hanya berdecak kesal dan tak berniat untuk menjawab pertanyaan Yuna, Yuna menatap sinis Naya karena merasa terabaikan.
"Orang question tuh di answer napa!!!"sinis Yuna.
Yuna baru saja akan kembali melontarkan kata-kata nya, tetapi handphonenya berdering menampilkan no Deysy.
"Maaf Yuna nya sedang tidur jadi lebih baik anda meneleponnya lain waktu"ucap Yuna setelah menjawab panggilan dari Deysy.
Yuna terdiam saat mendengar penuturan Deysy di seberang sana, dan tanpa mengatakan apapun Yuna berlari pergi dari sana yang diikuti oleh Naya.
*****
Deysy mengusap wajahnya kasar, ia membolos kelas untuk bermain dengan anak-anak panti Yuna tadi. Tetapi saat Deysy pergi ke mini market yang tak jauh dari sana dan kembali, ia melihat rumah panti yang terbakar dengan api yang sangat besar, para warga juga sudah berkumpul dan mencoba memadamkan api. Deysy langsung menelpon Yuna, beruntung salah satu warga cekatan menelpon pemadam kebakaran.
"Pak dimana anak-anak panti?!"tanya Deysy panik, pada salah satu warga.
"Loh anak-anak panti di dalam?!"bukannya menjawab warga itu malah balik bertanya, membuat Deysy menyimpulkan jika anak-anak panti terjebak di dalam.
Deysy berlari untuk memasuki rumah itu, tetapi warga yang di sana langsung mencegahnya.
"Lepas!!!! anak-anak di dalam, gue harus selametin mereka!!!!"berontak Deysy, namun para warga tetap mencegahnya.
Deysy terduduk lemas, tidak mungkin untuk ia menyelematkan para anak panti. Rumah panti sepenuhnya terbakar, sedikit kemungkinan yang terjebak di dalam bisa selamat.
"ANAK-ANAK!!!!!!!"Yuna dan Naya datang, Yuna mencoba untuk menerobos masuk tapi seperti Deysy ia di cegah para warga.
Yuna terus berontak dan berteriak memanggil nama anak-anak panti.
Keadaannya sudah sangat berantakan dengan air mata yang terus mengalir.Deysy diam saat kerah bajunya di tarik oleh Yuna untuk menjauh dari sana, Deysy meringis saat punggungnya membentur sebuah tiang. Yuna menatapnya penuh amarah, lalu tanpa aba-aba langsung memukul pipi kiri Deysy membuat Deysy tersungkur, dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah.
"Emang seharusnya gue gak pernah percaya sama orang kayak lo!!!!!!"teriak Yuna penuh emosi.
Yuna lalu mencengkram kembali kerah baju Deysy, yang masih terduduk di tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE ✔️
Mystery / Thriller'GONE' kata yang selalu ada di dalam hidup semua orang. Begitupun dengan kehidupan seorang gadis yang hidupnya selalu di bayangi oleh kata itu, ia telah banyak kehilangan. ⚠️18+ ⚠️cerita pure dari imajinasi author ⚠️vote+Comment