Di sebuah ruangan yang luas terlihat Leo yang terikat di sebuah kursi di tengah-tengah ruangan, wajahnya penuh dengan luka.
Orang misterius itu masuk ke dalam ruangan dengan membawa sebuah cambuk dan segelas air, orang itu mendekati Leo yang masih belum sadarkan diri dengan baju yang sudah entah kemana. Tapi tenang celananya masih di tempatnya kok.
Byur!
Leo terbangun setelah orang misterius itu mengguyurnya, rasa perih ia rasakan di dahinya yang terluka.
Orang itu melempar gelasnya ke lantai membuat gelas itu pecah seketika, Leo menatap tajam orang di depannya.
"Jangan menatapku seperti itu, karena aku tidak takut sama sekali"ucap orang itu.
"Apa mau mu?"tanya Leo.
"Aku hanya ingin bermain-main denganmu"jawab orang itu lalu menunjukkan cambuknya.
"Ini akan sangat menyenangkan, bahkan kau akan berteriak saking menyenangkannya"
"Kau gila!"pekik Leo.
"Kau baru menyadarinya jika aku gila?! Ku kira sejak awal kau tahu aku gila"
"Lepaskan aku sialan!!!"ucap Leo sambil berontak.
"Ck, banyak bicara. Kita mulai saja permainannya"ucap orang itu lalu mencambukkan beberapa kali ke arah lantai.
"Permainannya sudah di mulai"ucap Juan memberitahu pada yang lainnya.
Ya. Yuna, Elyna, Naya, Juan, Jino, dan Jevan berada di luar ruangan sambil duduk juga mengemil.
Ctak!
Ctak!
Ctak!
"Akh!!!"
"Jika aku jadi Leo, aku akan mengakhiri hidupku saja"ucap Yuna.
"Sebenarnya aku kasihan padanya, jika memihak kita ia akan mati di tangan ayahnya dan jika memihak ayahnya ia akan mati di tangan 'dia'"ucap Jevan.
"Heh!! Pasangan calon pasutri, bisa gak sih gak usah ngegibahin orang yang mau mati!!"ucap Naya.
"Sensian banget sih calon istri Samuel"celetuk Jino.
"Gue jejelin sepatu ya!!!"seru Naya.
Diantara mereka yang asyik mengobrol dan bercanda, Elyna hanya diam dan menunduk. Ia tidak bisa bohong jika hatinya sudah sangat mencintai pria brengsek yang bernama Leo itu.
Tetapi saat mengingat kembali perlakuannya, ia tidak bisa memaafkannya.
Tubuh Leo dipenuhi luka cambuk dan darah karena orang itu juga menyayat beberapa bagian tubuhnya dengan pecahan gelas tadi.
"Sudah cukup, aku sudah puas bermain. Jika kau ingin tahu kenapa aku tidak membunuhmu jawabannya karena seseorang lebih pantas untuk membunuhmu. Kalian masuk lah!!!"
Setelah mengatakan itu Leo bisa melihat Juan dan yang lainnya, ia juga bisa melihat Elyna yang masih baik-baik saja.
"Terkejut heh?! Kau pikir akan ku biarkan kau membunuhnya hah!!"ucap orang itu.
Leo menatap Elyna yang menatapnya penuh kebencian, Leo terkekeh. Ia bodoh sudah menyia-nyiakan Elyna selama ini, ia menyesali semua perbuatannya. Jika pun ia akan tiada hari ini, ia akan senang hati menyambutnya karena ia memang pantas.
Orang misterius itu mundur beberapa langkah.
"Kau pasti tahu siapa aku, Leo"ucap orang itu yang satu-persatu membuka penyamarannya.
Orang itu membuka kaca mata hitamnya memperlihatkan mata tajamnya, masker dan alat pengubah suara, dan terakhir topi membuat rambut panjangnya tergerai.
"Merindukan ku?"tanya orang itu.
"D-deysy Xavier"ucap Leo dengan terbata.
"Ya kau benar, Deysy Xavier yang kau tabrak hingga terjatuh dari jurang dan tenggelam. Kau ingin menghabisiku tetapi kau lupa jika Deysy tidak akan tiada jika balas dendamnya belum tuntas dan jika ia tidak menginginkan nya"ucap Deysy dengan seringainya.
"Sedari awal aku memang sudah mencurigaimu, asal keluargamu tidak ada yang mengetahuinya tetapi berkat orang-orang ku aku tahu siapa dirimu, putra dari seorang ketua mafia Jack. Seharusnya kau tidak mengusik kami, seharusnya kau ingat jika Deysy tidak memberikan kesempatan kedua pada siapapun terlebih pada seorang pengkhianat"ucap Deysy.
Deysy mengeluarkan pistolnya dan memberikan pistol itu pada Elyna.
"Tembak dia tepat di jantung dan kepalanya"perintah Deysy.
Elyna menatap pistol itu sebentar lalu mengambilnya, dengan wajah datarnya dia mengarahkan pistol itu pada Leo yang tersenyum padanya.
Dor!!!
Dor!!!
Dor!!!
Dor!!!
Naya maupun Yuna menatap Elyna dengan sedih, Elyna menembak Leo dengan wajah datarnya tetapi air matanya mengalir.
Deysy memegang bahu Elyna mengisyaratkan untuk berhenti, Elyna melempar pistol itu dan pergi dari sana.
"Pergilah aku masih ingin berbicara dengan Leo"titah Deysy, semuanya mengangguk dan pergi dari sana.
Deysy duduk di depan bangku Leo, Ia menghela nafas.
"Walaupun aku tahu kau seorang pengkhianat tetapi rasanya aku masih tidak percaya, bagaimana pun kau sudah ku anggap seperti kakakku. Aku kecewa padamu karena dengan tega menabrak ku waktu itu dan membiarkan ku tenggelam, kau membunuhku. Ya kau membunuh Deysy Xavier sebagai adikmu. Maaf dan tunggu nanti kita akan kembali bertemu di neraka. Aku akan mengirim mu pada ayahmu"ucap Deysy lalu pergi dari sana meninggalkan Leo yang sudah tidak bernafas lagi.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Perlahan tubuh Deysy mulai tenggelam namun mata itu kembali terbuka, dan dengan cepat membuka helmnya.
Deysy dengan cepat berenang ke dasar laut, ia lalu menepi ke sebuah batu besar. Tubuhnya terasa sangat remuk rasanya, beruntung ia menggunakan pengaman di tubuhnya jadi ia tidak terlalu terluka parah.
Deysy terduduk lalu mulai menangis, ia tidak menangisi Leo yang sudah tega menabrak nya tetapi ...
"KEMARIN MOBIL GUE SEKARANG MOTOR MAHAL GUE!!!! APA MEREKA EMANG SUKA BANGET MERUSAK BARANG-BARANG KESAYANGAN GUE!!!!"teriak Deysy.
"Tapi sepertinya gue bakal ngedapetin piala Oscar karena akting gue, bukankah tadi sangat keren!! Abis ini gue harus ikut casting!!!"seru Deysy sepenuhnya mengabaikan rasa sakit di tubuhnya.
"Woy!!! Lo mau tetep di situ apa ikut!!!"teriak Jevan dengan motor boat nya.
"Ikut lah anjir!!!"balas Deysy berteriak lalu naik ke motor boat.
Semua ini memang rencananya dan yang lainnya, pura-pura tiada dan ia akan membebaskan orang tua Elyna, membunuh Revan, dan juga meneror Leo.
Seorang Deysy memang tidak boleh di remehkan, ia benar-benar akan mati jika ia menginginkan nya.
End.
Tbc🤣🤣.
Gimana?! Gimana?!
Kaget gak? Kaget gak? Kaget gak?

KAMU SEDANG MEMBACA
GONE ✔️
Misteri / Thriller'GONE' kata yang selalu ada di dalam hidup semua orang. Begitupun dengan kehidupan seorang gadis yang hidupnya selalu di bayangi oleh kata itu, ia telah banyak kehilangan. ⚠️18+ ⚠️cerita pure dari imajinasi author ⚠️vote+Comment