23

48 49 19
                                    

Desisan terdengar dari balik masker yang di kenakan Deysy, dengan penyamaran Deysy melihat tempat bawahannya tewas yang sekarang tengah di aman kan oleh kepolisian.

"Aku yakin 100% jika mereka di bunuh oleh suruhan Reno, dan sekarang Shasa sedang di sekap olehnya"bisik seorang pria di sebelah Deysy, pria itu juga menggunakan penyamaran.

"Kau bisa melacak dimana lokasinya?"tanya Deysy pelan.

"Hingga saat ini aku belum bisa melacaknya, maaf"jawab pria itu.

"Tapi salah satu bawahan ku mengatakan jika Shasa sempat menemui Revan"

"Apa yang mereka bicarakan?"

"Sekali lagi maaf, bawahan ku tidak mendengar apa yang mereka bicarakan"

"Jadi disini ada 2 kemungkinan, penyekapan atau pengkhianatan"ucap Deysy.

Pria itu mengangguk setuju dengan apa yang di ucapkan Deysy, mereka sedikit lama melihat polisi itu olah TKP.

"Mereka bekerja berjam-jam, tapi apakah mereka mendapatkan bukti?"tanya Deysy.

"Tidak, mereka tidak mungkin mendapatkan bukti apapun dan membiarkan kasus ini menjadi misteri selamanya"jawab pria itu, Deysy terlihat tersenyum remeh.

"Kembali bekerja, aku akan pulang terlebih dahulu"perintah Deysy, pria itu mengangguk.

Deysy pergi dari tempat mereka bersembunyi untuk melihat para polisi itu, Deysy membuka maskernya dan memakai kacamata hitamnya, dan masuk ke dalam mobilnya. Tanpa ia sadari jika seseorang mengikutinya, atau Deysy tahu tapi ia pura-pura tidak tahu?




**********************************




Naya memperhatikan bangunan tinggi di depannya, ia tengah berdiri di depan gedung apartemen Shasa. Naya tidak percaya dengan apa yang dikatakan Deysy semalam, jadi untuk memastikannya ia pergi ke gedung apartemen Shasa, yang alamatnya ia dapatkan hasil dari aksi meretasnya.

Naya berjalan masuk, apartemen itu terlihat mewah bahkan dari lobby nya saja. Naya yakin orang-orang yang tinggal di sana merupakan orang-orang penting.

"Kak Shasa saja punya unit apartemen di gedung ini, tetapi kenapa Deysy tidak punya?"monolog Naya.

"Oh ayolah Naya fokus"

Naya langsung masuk ke dalam lift, ia tidak perlu bertanya kepada resepsionis terlebih dahulu karena data yang ia dapatkan sudah sangat lengkap.

Setelah sedikit nyasar saat mencari unit apartemen Shasa, Naya akhirnya menemukan unit apartemen itu. Sekarang ia sudah di depan pintu apartemen, tapi ia sedikit ragu untuk mengetuk nya.

Naya akhirnya mengetuk pintu itu, tetapi tidak ada yang membukanya. Naya kembali mencoba untuk mengetuk pintu apartemen kakaknya itu.

"Kayaknya gak ada orang di dalem deh"lirih Naya.

"Unit apartemen ini pasti punya CCTV kan"

Naya membuka tas ransel yang ia bawa lalu mengeluarkan laptopnya, beruntung lorong disana sedang sepi jadi tidak ada orang yang curiga padanya.

Naya baru saja menyalakan laptopnya, tetapi pandangannya memburam seketika. Tubuh Naya terhuyung ke belakang tetapi seseorang menahan tubuh Naya, orang itu memasukan kembali suntikan yang telah ia pakai itu untuk membius Naya ke dalam saku jaketnya.

Orang itu mendudukkan Naya di sebuah kursi roda, membuat seolah-olah Naya orang yang berpenyakitan. Orang itu juga memakaikan masker dan topi pada Naya, setelah dirasa cukup ia membawa Naya pergi dari sana.






GONE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang