Entah sudah ritual atau apa, Deysy dan para sahabatnya selalu berkumpul di kantin sebelum kelas mereka mulai. Beruntung jadwal mereka selalu sama, seperti sekarang contohnya. Mereka berempat tengah duduk di kursi kantin yang selalu mereka tempati.
"Yuna mana sih? Ke loker aja kayak ke luar negeri"gerutu Elyna.
"Sabar kali El"ucap Naya.
"Gak bisa, gue udah laper banget"keluh Elyna.
"Kebiasaan di pesenin ya gini, ya udah gue aja yang pesen makanannya deh"ucap Deysy lalu pergi untuk memesan makanan.
Tak lama terlihat Yuna yang datang sambil membawa buku dan sebuah kotak berukuran sedang.
"Kotak apaan tuh?"tanya Elyna saat Yuna sudah duduk.
"Gak tahu, nih kotak udah ada di loker gue"jawab Yuna.
"Jangan-jangan bom!!"terka Elyna yang langsung mendapat geplakan dari Naya.
"Ngadi-ngadi lo!"ucap Naya.
"Buka udah buka"suruh Deysy yang entah sejak kapan sudah duduk di samping Naya.
Yuna membuka kotak itu dan terlihat banyak coklat kesukaannya di sana, tapi sayang tidak ada surat dari sang pengirim membuat Yuna tidak tahu siapa yang memberikannya semua ini.
"Pengen!!!!!"teriak Elyna dan Deysy berbarengan, mereka berdua langsung mengambil dua coklat.
"Gila gue gak nyangka lo punya penggemar rahasia"celetuk Elyna yang sudah menikmati coklatnya.
Yuna masih terdiam sambil melihat coklat itu, sedangkan Naya memperhatikan sekeliling mereka. Sampai netra nya menangkap seorang laki-laki dengan kacamata bulat yang tak jauh dari tempat mereka tengah menatap mereka, atau lebih tepatnya pada Yuna.
"Kayaknya gue tahu siapa penggemar rahasia lo"celetuk Naya, membuat yang lain mendekatkan duduknya pada Naya.
"Cowok itu yang pake kacamata bulet, dia dari tadi liat ke sini mulu. Lebih tepatnya sih ke elo Yuna"ucap Naya, mereka semua menatap ke arah laki-laki yang di maksud. Laki-laki itu terlihat bergegas membereskan barang-barang nya, dan pergi dari sana dengan terburu-buru.
"Udah fiks cowok itu suka sama lo Yuna"ucap Elyna.
"Tapi gue gak kenal siapa dia anjir! Ya kenapa juga tuh cowok harus pake cara gini, kalau suka ya gas lah!"ucap Yuna.
"Gak papa Yuna, biar kisah percintaan lo kayak yang di wattpad gitu"ucap Deysy.
"Ngaco ah, udah sekarang kita makan aja. Tuh si ibu kantin dari tadi udah berdiri sambil bawa makanan kita"ucap Yuna, sekarang mereka menatap ke arah ibu kantin yang berdiri sambil membawa makanan mereka.
"Oalah ibu kenapa gak manggil kita aja sih"dengan sigap Deysy membantu ibu kantin.
Si ibu kantin hanya tersenyum, "saya udah panggil tapi kaliannya lagi pada asyik".
"Hehe maaf bu"ucap Deysy.
"Iya enggak papa, kalau begitu ibu pergi dulu ya"pamit si ibu dan kembali ke tempatnya jualan.
Deysy dan Sahabatnya langsung memakan makanan yang biasa mereka pesan, sambil sesekali membahas pengagum rahasia Yuna.
*****
Dengan santai Elyna berjalan di koridor gedung utama kampusnya. Hari ini, ia sedikit terlambat pulang. Para sahabatnya yang lain mungkin sudah pulang terlebih dahulu. Bahkan kampus juga sudah sangat sepi, mengingat hari ini tidak ada jadwal kelas malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE ✔️
Misteri / Thriller'GONE' kata yang selalu ada di dalam hidup semua orang. Begitupun dengan kehidupan seorang gadis yang hidupnya selalu di bayangi oleh kata itu, ia telah banyak kehilangan. ⚠️18+ ⚠️cerita pure dari imajinasi author ⚠️vote+Comment