39

33 46 48
                                        

Jack menggeram marah saat mendengar kabar dari salah satu bawahannya jika Nicolas dan Nathan telah di lenyapkan oleh Jino dan yang lainnya.

"Kau memberitahuku jika si kembar itu tak terkalahkan, tetapi apa sekarang mereka tiada"ucap Reno.

Jack mengepalkan kedua tangannya saat mendengar ucapan Reno, tidak bisakah Reno diam. Sekarang ia tengah menahan amarahnya terhadap para tikus kecil itu.

"Aku tidak berbohong tentang kekuatan mereka, tetapi jangan lupakan bagaimana keponakan mu itu Xavier"ucap Jack.

"Aku tidak menerima alasan apapun lagi, secepatnya mereka harus lenyap dari dunia ini. Bagaimana pun caranya"ucap Reno, ia lalu bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan ruangan Jack.

Jack menundukkan kepalanya dan meremas belakang rambutnya, saat ini ia tengah bingung bagaimana cara untuk mengalahkan Deysy dan antek-anteknya.

"Aku bersumpah, kalian akan menerima balasannya"lirih Jack.

Jack terdiam saat televisi yang sedari tadi menyala itu, menampilkan sebuah berita pembunuhan yang terjadi di kota mereka tinggal.

Sebuah senyuman mengembang dari belah bibir Jack, ia lalu memperhatikan berita itu dengan senyuman yang masih terpatri.







*****







Deysy menghela nafas sesaat setelah ia memasuki mobilnya. Melepas jaketnya, Deysy membuka satu kaleng soda untuk menghilangkan rasa hausnya.
Terhitung sudah 3 hari setelah mereka berhasil menghabisi Nicolas dan Nathan tanpa rencana.

"Gila, cuacanya panas banget sih!"keluh Deysy, ia lalu menaruh kaleng soda itu yang hanya tinggal sedikit.

Deysy menghidupkan mobilnya dan mulai meninggalkan area bandara. Ia baru saja mengantar Sam, Juan, dan Jino ke bandara, mereka bertiga harus pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis.

Dengan santai ia menjalankan mobilnya, jalanan tidak terlalu padat. Deysy melajukan mobilnya menuju kampus, ia memiliki kelas siang ini.

Deysy mengernyitkan keningnya saat handphonenya berdering, tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan ia mengangkat telepon dari Elyna.

Deysy memelankan laju mobilnya saat ia mendengar suara tangisan dari Yuna.

"El!! Ada apa?!"tanya Deysy mulai panik.

"Lo bisa pulang sekarang gak? Please darurat!!!"

"Iya tapi ada apa?"

"Susah jelasinnya!!! Mending lo pulang sekarang juga!!"

"Tapi gue ada kelas"

"GUE BILANG PULANG SEKARANG JANCOK!!!"

PIP!

Deysy menghela nafas dan mulai memutar arah, ia mempercepat lajunya. Di tengah perjalanan ia sempatkan untuk menelpon Naya untuk mengizinkan nya, dan meminta Naya pulang setelah kelas selesai nanti.



















Deysy menatap bingung Yuna yang tengah menangis histeris di depan pintu, ia lalu segera keluar dari mobilnya dan menghampiri Elyna dan Yuna.

"El!!! Anak orang lo apain jing?!"tanya Deysy.

"Duh anjir sumpah bukan salah gue ini!!"jawab Elyna.

"Ya terus?!"

"Ck, gimana ya"

"Gimana apanya?! Buru ini Yuna kenapa?!"desak Deysy, Elyna menggaruk tengkuknya.

"Yuna udah dong jan nangis, kasian baby nya"bujuk Deysy.

GONE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang