45

30 45 24
                                    

Pagi harinya, meja makan di mansion di isi dengan obrolan santai. Sesekali mereka juga saling melempar candaan. Di sana juga ada Jino dan Juan.

"Jadi kapan Naya official sama Sam"celetuk Elyna.

"Apaan sih anjir kok jadi bahas itu"ucap Naya.

"Gak usah malu-malu anjing gitu, gak cocok buat lo ya"ucap Yuna.

"Naya tuh sukanya tiba-tiba, tunggu aja bentar lagi juga kawin"ucap Jevan.

"Gue bukan 'lo ya anjir"kesal Naya.

"Tenang sodara-sodara, bentar lagi gue nyebar undangan pernikahan Sam sama Naya"ucap Deysy.

"Gue penggal ya lo!"ancam Naya.

"Suka mah bilang aja kali Nay, gak usah ngelak. Lo mau ntar Sam di gondol orang"ucap Jino.

"Apaan banget bahasanya di gondol, lu kira Sam ikan!"ucap Naya.

"Tapi bener sih kata kak Jino, ntar tertikung loh"ucap Juan.

"Udah-udah, makan yang bener kalian"titah Yuna.

"Abis makan kita kumpul ya buat mastiin semuanya udah siap"ucap Deysy yang langsung di angguki oleh semuanya.




*****




Ruang tengah yang biasanya digunakan untuk berkumpul, sekarang berubah. Terdapat beberapa komputer yang digunakan Yuna dan Elyna untuk melacak keberadaan Reno. Semenjak penangkapan Rachel, Reno dan Jack bersembunyi entah dimana.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, Yuna dan Elyna sudah melacak berjam-jam tetapi belum mendapatkan petunjuk. Bahkan yang lainnya sudah membantu mencari tetapi percuma.

"Mereka ngumpet di luar angkasa atau dimensi lain sih anjing!"ucap Elyna dengan kesal, saking lamanya ia duduk di depan komputer.

"Kalau gini caranya, bisa-bisa besok kita baru nemuin tuh orang"ucap Naya yang sekarang sedang menggantikan Yuna.

"Kalian tetep cari aja, Yuna lo harus pergi sekarang"ucap Deysy.

Deysy memang akan mengirim Yuna ke suatu tempat yang aman, dimana tempat itu juga ada kedua orang tua Elyna yang ia selamatkan waktu itu.

Deysy, Yuna, dan Jevan pergi untuk mengantar Yuna ke depan, dimana Max sudah menunggu dengan motornya.

Sampai di depan, Deysy menghampiri Max sedangkan Yuna dan Jevan tengah berpelukan.

"Lo udah ketemu tempat persembunyian mereka?"tanya Max.

"Mereka gak bisa sembunyi dari kematiannya"jawab Deysy.

"Semua bawahan lo udah siap, lo bisa hubungin mereka kapan aja. Dan lo tenang aja, di sana gue gak sendiri jaga Yuna"ucap Max memberitahu.

"Ok thanks ya Max"ucap Deysy.

Tak lama Yuna sudah siap berangkat, Jevan mendekati Max lalu menepuk bahunya.

"Jagain bini gue ya"pinta Jevan.

"Lo bisa percaya gue"ucap Max.

"Buat kalian Good luck, gue tunggu kabar kemenangannya"ucap Max.

Yuna sudah berada di atas motor Max, setelah memakai helmnya. Max dan Yuna langsung pergi dari sana, menuju tempat di mana hanya Deysy dan Max yang tahu.

Deysy menepuk bahu Jevan, saat melihat pemuda itu menatap khawatir kepergian Yuna juga Max.

"Lo gak usah khawatir mereka bakal baik-baik aja, jangan buat fokus lo terbagi nanti"ucap Deysy lalu kembali memasuki mansion.




GONE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang