Deysy sudah sampai di area apartemen tempat Rachel dan si ibu itu tinggal. Deysy menatap bingung orang-orang yang seperti mengerubungi sesuatu, dengan menerobos Deysy bisa melihat jika si ibu yang membantunya tewas.
Tubuh si ibu itu di genangi darah, dengan mata yang melotot. Deysy mendengar jika ibu itu melakukan bunuh diri dengan meloncat dari unit apartemennya, tetapi Deysy yakin jika ibu itu tidak melakukan bunuh diri.
Deysy mengedarkan pandangannya ke segala arah, ia bisa melihat siluet Rachel yang berjalan pergi dari sana. Dengan segera Deysy mengikuti Rachel, dan meninggalkan mobilnya di sana. Ia akan menyuruh Naya membawa mobilnya itu nanti.
Deysy terus mengikuti Rachel yang entah berjalan ke mana itu, beruntung Rachel tidak peka jika ia tengah di ikuti membuat Deysy aman.
Deysy mengerutkan keningnya saat melihat Rachel memasuki club temannya, tidak mau mengambil resiko. Deysy memutuskan untuk masuk melalui pintu belakang club.
Deysy berbaur dengan orang-orang yang tengah bergoyang itu, pandangannya mengedar ke segala penjuru club. Deysy menajamkan pandangannya saat melihat Rachel tengah berbincang dengan Jack.
Deysy kembali melihat sekelilingnya, banyak orang-orang Jack bahkan beberapa meter dari tempat Deysy berdiri, terlihat Reno yang tengah menggoyangkan tubuhnya dengan jalang di sekelilingnya.
Perlahan Deysy melangkah pergi dari sana, ia tidak bisa berada di sana terlalu lama. Musuh terlalu banyak, membuatnya harus mundur.
*****
Setelah kurang lebih satu jam, Rachel terlihat keluar dari club. Deysy bergegas kembali membuntutinya, hari sudah mulai gelap dan lama-kelamaan area yang mereka lewati mulai sepi.
Deysy menghentikan langkahnya saat Rachel berhenti karena tidak sengaja di tabrak oleh seorang pemuda culun, Deysy bisa mendengar jika pemuda itu meminta maaf kepada Rachel tetapi Rachel malah memukulnya.
Deysy ragu apa ia harus menolong pemuda itu atau tidak, Rachel terlihat sangat beringas memukuli pemuda itu.
Pada akhirnya Deysy berjalan maju, ia tidak bisa melihat pemuda yang tidak bersalah itu tiada.
Deysy menahan lengan Rachel yang akan menusuk pemuda itu, keadaan pemuda itu tidak baik-baik saja, wajahnya sudah penuh dengan luka lebam.
Rachel berbalik dan langsung melihat Deysy yang menatapnya tajam, Deysy bisa melihat jika Rachel menatapnya penuh amarah.
"Lepasin tangan gue sialan"desis Rachel.
Deysy menghempaskan tangan Rachel.
"Kau pergilah"titah Deysy pada pemuda itu, pemuda itu dengan ketakutan pergi dari sana.
Rachel menatap Deysy tidak suka, ia tidak jadi bersenang-senang malam itu.
"Gue peringatin, jangan ikut campur kalau lo masih mau hidup"ancam Rachel sambil menunjuk Deysy.
"Bukankah harusnya saya yang berkata seperti kepada anda"ucap Deysy santai.
Rachel terlihat berdecih, "jadi lo udah tahu, semua dalang dari penangkapan Jevan dan Elyna itu gue"ucap Rachel dengan senyuman tengil nya.
"Tidak ada yang bisa selamat dari amarah saya, anda tahu itu. Tetapi sepertinya anda memang ingin membuat saya menunjukkan sisi Deysy yang lain"ucap Deysy yang masih dengan nada santainya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE ✔️
Mystery / Thriller'GONE' kata yang selalu ada di dalam hidup semua orang. Begitupun dengan kehidupan seorang gadis yang hidupnya selalu di bayangi oleh kata itu, ia telah banyak kehilangan. ⚠️18+ ⚠️cerita pure dari imajinasi author ⚠️vote+Comment