11

77 54 11
                                        

Yuna dan Elyna menatap bingung tubuh target mereka, yang sudah tak bernyawa dengan sangat mengenaskan.

Salah satu bola mata target mereka tercongkel dengan mata yang masih di tempat melotot, lidahnya menjulur keluar dengan area leher yang membiru, dadanya terdapat banyak luka tusukan, jari-jari tangan pria itu terpotong-potong, bahkan usus pria itu terlihat keluar karena robekan perut yang sangat besar. Darah terdapat di mana-mana, sepertinya orang yang sudah membunuh pria itu memiliki dendam tersendiri. Di samping tubuh mayat terdapat tulisan 'GONE'.

Target mereka berdua merupakan seorang pria paruh baya yang memimpin perusahaan besar dan terkenal akhir-akhir ini, pria perut buncit yang kaya raya, yang tentu saja suka bermain dengan jalang-jalang bar.

"Ini bener bukan elo yang ngelakuin?"tanya Elyna.

"Gue aja kaget pas sampe banyak penjaga yang udah mleyot, apalagi gue tambah jantungan pas liat ini. Dan juga, gue gak suka ninggalin jejak kata-kata gini."jawab Yuna.

"Tunggu jadi target kita sama!!!"kaget Yuna.

"Iya, dan gue kaget lo psikopat"ucap Elyna.

"Gue bukan psikopat, tapi pembunuh bayaran. Dan gue juga sama, kaget lo psikopat"ucap Yuna.

"Kenapa? Dan sejak kapan?"tanya Elyna.

"Panti butuh biaya, dan ini satu-satunya jalan supaya gue bisa dapet uang dengan cepat dan gue udah kerja kayak gini sejak ibu panti meninggal. Lo sendiri?"jawab Yuna.

"2 tahun yang lalu, buat balas dendam kematian kedua orang tua gue. Ortu gue gak kecelakaan tapi di bunuh oleh musuhnya"ucap Elyna menjelaskan.

"Maaf gue gak tahu soal itu"

"Bukan salah lo"

Ruangan itu hening seketika, Yuna dan Elyna tengah bergelut dengan pikiran mereka masing-masing.






"El!!! Orang yang nyuruh gue, apa sama dengan orang yang nyuruh lo?!"tanya Yuna.

Keduanya saling bertatapan dan dengan bersamaan menyebutkan nama orang yang menyuruh mereka.

Keduanya terkejut saat orang yang menyuruh mereka sama, Yuna maupun Elyna mengepalkan tangannya.

"Sebenernya dia mau apa?!"desis Elyna.

"Kalau lo mau tahu, kita harus tanya dia langsung"ucap Yuna.

"Oke, kita tanya dia habis itu kita habisin dia!!! Gue udah muak disuruh-suruh sama dia!!"ucap Elyna yang sudah emosi.

Mereka berdua berjalan pergi meninggalkan ruangan itu, termasuk perusahaan itu.

Terlihat di depan gerbang perusahaan, dua laki-laki yang menyamar tadi bersiap di dekat mobil.

"Masuklah, kami akan mengantar kalian ke rumahnya. Dia sudah menunggu kalian."ucap salah satu laki-laki yang lebih tinggi.

Yuna dan Elyna masuk ke dalam mobil, mobil itu berjalan menjauh. Laki-laki yang tidak menyetir mengeluarkan sebuah remote, dan menekan remote itu. Tak lama terdengar ledakan besar yang berasal dari gedung perusahaan itu.

Elyna tak habis pikir dengan jalan pikir 'dia'. Elyna tidak tahu jika 'dia' selain licik juga sangat kejam.

Elyna melirik mobil polisi dan ambulance yang menuju ke arah gedung itu.

"Bodoh, percuma saja. Kalian tidak bisa menemukan bukti apapun atau korban selamat"lirih orang yang menyetir membuat Yuna dan Elyna saling lirik.




Setelah memasuki hutan dan menempuh waktu 1 jam lebih, mereka sampai di sebuah mansion. Tidak ada yang mengetahui jika di dalam hutan terdapat mansion, bahkan hutan itu juga jauh dari pemukiman warga. Membuatnya tersembunyi.

Yuna dan Elyna keluar dari mobil dan mengikuti kedua laki-laki di depan mereka, di depan gerbang dan halaman terdapat banyak penjaga yang memantau. Bahkan saat mereka memasuki mansion, terdapat banyak penjaga dengan senjata api. CCTV juga ikut serta memantau di setiap sudut mansion.

Yuna dan Elyna terkagum dengan desain mansion itu yang elegan, meskipun terdapat penjaga. Mansion itu sama sekali tidak terasa mencekam.

Setelah menaiki tangga dua kali, mereka sampai di lantai tiga. Di sana terdapat banyak pintu kamar dengan dinding yang terdapat beberapa senjata, salah satu pintu terlihat besar dan mewah.

"Masuklah, dia sudah menunggu"perintah laki-laki yang lebih tinggi.

Setelah membukakan pintu dan kedua sahabat itu masuk, kedua laki-laki itu menutup pintu dan pergi dari sana.

Elyna dan Yuna bisa melihat jika ruangan itu merupakan ruang yang khusus, terdapat layar besar yang menampilkan setiap sudut mansion. Dan beberapa layar yang menampilkan rumah panti Yuna, apartemen Elyna, dan masih banyak lagi. Entah kapan orang itu memasang CCTV di tempat mereka tinggal.

Elyna mengeluarkan pistol nya, dan mengarahkannya pada orang yang tengah duduk di depan laptop miliknya, dengan kacamata bulat yang bertengger sempurna.

Orang itu menutup laptopnya, dan menatap kedua sahabat itu dengan senyum remehnya. Ia lalu melepaskan kaca matanya.

"Duduklah"ucap orang itu.

"Enggak, sebelum lo jelasin semuanya"ucap Elyna, ia bahkan bersiap menarik pelatuknya.

Orang itu menatap tak suka pada Elyna, ia lalu berdiri dan dengan cepat mengarahkan revolver nya ke arah kepala Yuna.

"Kau menembakku, maka sahabatmu juga akan mati"ucap orang itu.

Elyna menatap tajam orang itu, begitupun dengan orang itu yang menatap bergantian Yuna dan Elyna dengan tajam.

Suasana di ruang itu terasa mencekam, hanya terdengar deru nafas ketiganya yang penuh amarah.

"Turunkan senjatamu"perintah orang itu, tapi Elyna masih tak bergeming.

Kesal karena perintahnya tidak dihiraukan oleh Elyna, orang itu menggenggam revolver nya dengan kuat.

Ia masih mencoba sabar dengan keras kepalanya Elyna, bertahun-tahun mengenalnya membuat ia sangat tahu sifat Elyna.

"Sekali lagi aku perintahkan turunkan senjatamu!!!"bentak orang itu yang sudah jengah dengan Elyna.

"Kau tidak akan berani menembak Yuna"ucap Elyna, tak tahu saja orang itu merasa tertantang oleh ucapannya.















Dor!!!!

































Elyna sedikit tersentak saat orang itu melepaskan tembakannya ke langit-langit ruangan.

"Dengar Elyna, aku tidak pernah main-main dengan ucapan ku"ucap orang itu.

"Turunkan senjatamu"sekali lagi, orang itu memerintah Elyna yang masih tak bergeming.

"ELYNA NATHANIA!!!!!!"teriak orang itu penuh amarah.


































































































"DEYSY XAVIERA!!!!"








Tbc.

GONE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang