Pagi harinya saat sarapan, suasana meja makan sangat hening. Bahkan Leo yang selalu merusuh pun libur hari ini, setelah kejadian malam tadi membuat keadaan menjadi sangat canggung. Apalagi Deysy tidak membuka suara sama sekali, Jino yang duduk di tempat kepala keluarga, melirik Deysy yang duduk di sebelah kanannya lalu melirik Juan yang berada di sebelah kanannya.
Di bawah meja, Jino menyenggol kaki Juan. Membuat Juan bertanya tanpa suara, Jino memberi kode Juan untuk membuka pembicaraan tetapi Juan menolak, ia tidak mau kena imbas kemarahan Deysy mendapat penolakan dari Juan, Jino terus saja memaksa Juan dan terus di tolak hingga
"Ekhem!!"Deysy berdeham dengan keras membuat kedua laki-laki itu diam dengan kepala menunduk.
"Kenapa masih ada disini?"tanya Deysy, setelah selesai sarapan.
"Lo nanya ke siapa?"tanya Elyna yang duduk di sebelah Deysy.
"Yuna Jevan! Pesawat kalian berdua 2 jam lagi berangkat, siap-siap sana"ucap Deysy dan menghiraukan pertanyaan Elyna.
"Kita mutusin gak akan pergi"ucap Jevan.
"Why?"tanya Deysy.
"Karena gue mau ikut dalam balas dendam ini, gue mau liat orang yang udah bunuh dua orang yang gue anggap orang tua sendiri mati"ucap Jevan.
"Dan gue mau liat orang yang udah ngerenggut nyawa anak panti tersiksa"ucap Yuna.
"Meskipun lo tahu Naya yang udah bakar rumah panti"ucap Deysy.
"Gue tahu Naya ngelakuin itu bukan atas dasar kemauannya, gue salah. Maaf udah nuduh lo Deysy, Naya udah ceritain semuanya"ucap Yuna.
"Gak masalah, tapi lo harus inget ada kehidupan di perut lo. Gue gak mungkin bikin nyawa kalian dalam bahaya, dan gue saranin untuk setahun kedepan kalian jauh dari sini"ucap Deysy.
"Lo gak usah khawatir, mereka akan selalu aman. Karena gue gak akan lengah buat jaga mereka. Tolong izinin kita buat tetep bantu lo sampai balas dendam ini selesai"ucap Jevan.
"Gue pegang omongan lo, kalau sampai mereka kenapa-kenapa....."Deysy menunjuk Yuna menggunakan telunjuknya, lalu mengarahkan telunjuknya pada lehernya dan membuat gerakan mati.
"Tenang aja, gue yakin para bibi dan pamannya bakal ikut jagain"ucap Jevan.
"Okeh"ucap Deysy.
Mereka semua yang ada di sana tersenyum, akhirnya masalah mereka selesai juga. Suasana ruang makan pun menjadi lebih ceria, dengan candaan dari Leo.
*****
Jam menunjukkan pukul 10, dan mereka semua memilih untuk bergabut ria di ruang tengah. Para laki-laki tengah sibuk bermain game online sambil lesehan di karpet yang lembut, dan para perempuan yang tengah bergosip ria di sofa.
"Gimana perasaan lo kalau di dalam perut lo ada yang idup?"tanya Elyna.
"Ya gitu"jawab Yuna.
"Gitu gimana?"tanya Deysy dan Naya barengan.
"Ya gitu lah pokoknya"jawab Yuna.
"Oke next, lo gak ngidam?"tanya Elyna.
"Ngidam? Kayaknya belum deh"-Yuna.
"Yah gak seru, harusnya lo ngidam. Ngidamnya tuh kek lo pengen liat Jevan joget, atau manjat pohon, cium banci, atau jadi banci gitu"ucap Elyna.
"Kayaknya dia gak tega deh buat minta yang aneh-aneh ke bapaknya"ucap Yuna.
"Baby kalau mau apa-apa bilang aja, gak papa kok kan yang repot bapak mu ini"ucap Deysy sambil mengelus perut Naya.
"Goblok! Yang hamil Yuna bukan gue ya asu!!"gas Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE ✔️
Misteri / Thriller'GONE' kata yang selalu ada di dalam hidup semua orang. Begitupun dengan kehidupan seorang gadis yang hidupnya selalu di bayangi oleh kata itu, ia telah banyak kehilangan. ⚠️18+ ⚠️cerita pure dari imajinasi author ⚠️vote+Comment