Hari ini merupakan hari senin yang tentunya menjadi hari yang paling membuat para pelajar malas, hari yang menjadi awalan mereka kembali pergi ke sekolah juga merupakan akhir dari akhir pekan.
Percayalah dari 10 pelajar hanya akan ada 1 pelajar yang menyukai hari senin.
Para pelajar terlihat malas-malasan mendengar penjelasan materi dari guru mereka, dan di antara pelajar itu terlihat seorang gadis yang memilih tidur dari pada mendengarkan penjelasan dari sang guru.
Guru yang sadar jika salah satu muridnya ada yang tertidur mendekati meja si gadis dengan membawa tongkat rotannya.
Si gadis terkejut saat sang guru memukulkan tongkat rotannya pada meja dengan keras.
"Elyna Nathania, keluar dari kelas saya sekarang juga!!!"perintah sang guru.
Gadis yang bernama Elyna itu lalu keluar dari kelas tanpa membantah sama sekali toh ia juga tidak berminat untuk mengikuti pelajaran sang guru. Elyna memilih duduk di depan kelasnya lalu membaca buku komik yang ia bawa tadi, membaca komik lebih menarik dari pada mendengarkan materi yang disampaikan guru menurutnya.
°°°°°°
Waktu istirahat menjadi waktu yang sangat di tunggu para siswa maupun siswi, begitupun dengan dua gadis yang tengah berjalan ke arah kantin.
Salah satu gadis yang memiliki tubuh yang sedikit berisi menyenggol lengan gadis yang memiliki tubuh yang lebih kurus, mereka berdua menatap ke arah seorang gadis yang tengah asyik membaca komiknya lalu mereka mendekati gadis itu.
"Di keluarin lagi? seriously!"ucap gadis yang lebih kurus pada Elyna.
"Baguslah, lagian gue juga gak niat belajar"ucap Elyna enteng.
"Kalau gak niat kenapa sekolah?! kerja aja sana"ucap gadis yang sedikit berisi sinis.
"Iya juga ya"ucap Elyna.
Kedua gadis yang berstatus sebagai sahabat Elyna itu menatap malas Elyna.
"Udah lah Nay kita ke kantin aja"ajak gadis yang sedikit kurus, yang memiliki nama Yuna Clairine.
"Hmm"setuju gadis yang sedikit berisi yang bernama Naya Aurelia.
"Eh tungguin!!!!!"teriak Elyna sambil menyusul kedua sahabatnya yang sudah berjalan pergi meninggalkan nya.
°°°°°°°
Ketiga sahabat itu sekarang tengah berjalan menuju gerbang sekolah, ini sudah waktunya jam pulang sekolah.
"Eh kayak kenal"celetuk Elyna sambil melihat seorang gadis dengan topi, kaos hitam, jaket hitam, dan celana jins hitamnya. Gadis itu terlihat sedang berdiri sambil menatap ketiga sahabat itu di sebrang gerbang sekolah.
"Iyalah kenal, orang Itu Deysy juga"ucap Naya.
Mereka bertiga lalu menghampiri gadis itu, yang merupakan sahabat mereka juga.
"Kenapa gak masuk?"tanya Yuna.
"To the point banget, basa-basi dulu kek"ucap Deysy.
"Apa kabar? Tuh udah sekarang jawaban pertanyaan gue"ucap Yuna.
"Ck, gue ada urusan jadi bolos dulu"jawab Deysy.
"Terus ngapain disini?"tanya Naya.
"Buat ngajak kalian makan"jawab Deysy.
"Lo bolos tapi bisa ngajak kita makan, tapi ayo lah kalau lo yang bayarin"ucap Elyna.
"Bacot ah! Udah yuk kita ke cafe biasa"ajak Deysy.
Mereka berempat pun pergi menuju cafe yang biasa mereka kunjungi untuk berkumpul.
"Tumben traktir makan, abis menang judi ya"celetuk Elyna saat mereka sudah sampai cafe dan memesan beberapa makanan juga minuman.
"Haram goblok! Ya kali gue traktir kalian pake duit haram"ucap Deysy setelah memukul kepala Elyna.
"Ya gak biasanya lo traktir kita, wajar dong gue curiga"ucap Elyna.
"Justru gue curiga kalau lo yang traktir El, secara kan diantara kita elo yang paling jarang traktir"ucap Naya.
"Udah gak usah dilawan omongan Naya, percuma lo gak bakal menang lawannya"ucap Yuna saat Elyna akan membalas perkataan Naya.
Saat tengah berbincang tiba-tiba perhatian mereka teralih pada televisi cafe yang menayangkan berita pembunuhan tadi malam, mereka memperhatikan berita dengan seksama kecuali Deysy yang sibuk dengan handphonenya.
"Bukannya daerahnya deket tempat tinggal lo ya Naya?"tanya Elyna.
"Heem terus apa hubungannya sama gue"jawab Yuna.
"Enggak cuman nanya doang, lo juga harus hati-hati gue khawatir lo jadi target selanjutnya"ucap Elyna.
"Ngomong yang baik-baik gak bisa ya El!!! Mit-amit gue jadi target selanjutnya. Tapi akhir-akhir ini perasaan gue aja atau emang nih kota lagi marak pembunuhan ya"ucap Yuna.
"Bukannya kota kita emang lagi di teror oleh pembunuhan-pembunuhan"celetuk Deysy yang sedari diam saja.
"Tahu dari mana?"tanya Naya.
"Nih"Deysy menunjukkan handphone nya yang tengah membuka laman web tentang teror pembunuhan di kota mereka tinggal.
"Kudu sewa penjaga gini mah"ucap Elyna.
"Lebay! Lagian gak bakal ada orang yang mau ngebunuh elo, secarakan gak ada untungnya ngebunuh elo"ucap Naya.
"Bangke jleb banget"ucap Elyna sambil memegangi dadanya mendramatis.
"Guys gue balik dulu ya"ucap Deysy.
"Lah mau kemana?"tanya Yuna.
"Ada urusan"jawab Deysy singkat lalu memanggil pelayan dan meminta tagihan bill nya lalu membayar semuanya.
"Gue pergi dulu ya, bye"pamit Deysy lalu pergi meninggalkan ketiga sahabatnya yang masih betah disana.
"Tuh anak urusannya perasaan banyak bener"ucap Elyna.
"Iyalah dia kan sekolah sambil ngurusin perusahaan keluarganya"ucap Naya.
"Tapi bukannya Deysy cuman bantu dikit ya, kan perusahaannya di urus sama pamannya"ucap Yuna.
"Udah heh! Malah gibahin sahabat sendiri, positif thinking aja mungkin Deysy lagi sibuk ngejamet"ucap Elyna.
"Bukannya itu elo ya"ucap Naya.
"Ingin ku memaki"ucap Elyna.
"Mending kita pulang yuk, anak-anak panti juga pasti lagi nungguin gue"ajak Yuna.
"Aduh susah ya kalau punya sahabat ibu panti"ucap Elyna.
"Bacot El"ucap Yuna.
Mereka pun memutuskan untuk pergi dan pulang ke rumah masing-masing tentunya.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE ✔️
Детектив / Триллер'GONE' kata yang selalu ada di dalam hidup semua orang. Begitupun dengan kehidupan seorang gadis yang hidupnya selalu di bayangi oleh kata itu, ia telah banyak kehilangan. ⚠️18+ ⚠️cerita pure dari imajinasi author ⚠️vote+Comment