19

54 49 35
                                    

Sebuah helaan nafas kembali terdengar dalam sebuah kamar yang besar itu, alat pendeteksi detak jantung terdengar teratur.
Deysy menggenggam tangan Juan dengan erat sambil sesekali menciumi punggung tangannya.

Deysy tidak jadi menjenguk Naya, makanan yang Naya pesan pun ia suruh suster untuk mengantarnya. Deysy tadi sempat berbincang dengan Jino, tak lama karena Deysy memilih untuk pergi di tengah-tengah perbincangan mereka, dan langsung pergi ke menemui Juan.

Deysy menoleh saat merasakan pundaknya di tepuk oleh seseorang.

"Jangan mikirin yang lain dulu, lo harus fokus sama tujuan kita"ucap Jevan.

"Gue tahu, tapi mungkin untuk sekarang kita lebih baik diam dulu"ucap Deysy.

"Oke kalau itu mau lo, kita akan diam untuk sementara waktu. Tapi gue akan tetap nyuruh mata-mata kita awasin pergerakan Reno"ucap Jevan.

"Hmm...."

"Kalau gitu gue balik ke kota, dan jangan lupa besok lo harus masuk kuliah"ucap Jevan.

Jevan menghela nafas saat Deysy hanya diam, perlahan ia pergi dari sana dan kembali ke kota.


*****



Elyna dengan niat tak niat berjalan menuju parkiran kampus, ia baru saja selesai kelas tanpa teman-temannya yang lain. Hari ini ia memiliki kelas sedangkan yang lainnya libur.

"WOY LO YANG NAMANYA ELYNA NATHANIA BERHENTI DULU!!!!!!!"teriak seseorang dengan tidak tahu malu nya, padahal Elyna yang diteriaki saja malu.

Elyna menatap sinis orang yang meneriakinya, yang sekarang sudah ada di hadapannya.

"Maaf siapa ya?"tanya Elyna.

"Ck, lo pasti tahu siapa gue. Di kampus ini gak ada yang gak kenal seorang Shasa Xavier anak dari Reno Xavier"jawab orang itu dengan sombongnya.

"Lah lo salah satu keluarga dari Xavier?!"ucap Elyna pura-pura kaget, ia sebenarnya sudah tahu perempuan di hadapannya ini siapa.

"Iya, keluarga Xavier yang berpengaruh di negara ini"ucap Shasa masih dengan nada sombong.

Sumpah sih nih orang sombongnya gak ketulungan, kalau gak inget dia sepupunya Deysy dah gue mutilasi sekarang juga. Eh tapi kayaknya Deysy gak bakal peduli kalau gue bunuh nih cewek-batin Elyna.

"Woy!! Lo ngalamunin apa sampe ngeliatin gue kayak gitu?!"celetuk Shasa

"Gue kaget aja salah satu keluarga Xavier bentukannya kayak 'lo"sarkas Elyna, terlihat ekspresi Shasa yang tersulut emosi.

"Whatever. Gue mau nanya, lo tahu dimana Deysy? Udah dua mingguan ini dia gak pulang, gue samperin ke apartemennya juga gak ada"tanya Shasa.

"Lah mana saya tahu saya kan ikan"jawab Elyna sekenanya.

"Ck, cepet jawab!!!! Gue tahu kalian sahabatan!!!"desak Shasa.

"Maaf.....maaf...nih mba, disini saya cuman sahabat, lah mba sendiri sepupunya kok bisa gak tahu dimana Deysy"ucap Elyna.

"Udahlah ngaku, Deysy lo umpetin kan?!"

"Si Anj— Astaghfirullah, tabahkan hamba mu ini. YA LO PIKIR SI DEYSY GUE UMPETIN DI TAS HAH?! LAGIAN APA UNTUNGNYA GUE UMPETIN SEPUPU LO YANG MODELAN KEK GITU!!!! LAGIAN KAN BISA AJA TUH ANAK NYASAR DI HUTAN ENTAH BERANTAH!!!!! Dahlah capek gue ngadepin orang cem 'lo"setelah mengucapkan itu, Elyna kembali melanjutkan perjalanannya.

"Apa kalian liat-liat!!!"sinis Shasa pada orang-orang yang menatapnya seolah mengejek, dengan kesal ia pergi dari sana untuk menemui kakaknya Revan.





GONE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang