Hari ini di sekolah tepatnya di taman belakang Gina sedang menangis terisak sambil menyangkal hingusnya. Via dan Dewi sampe kewalahan mengurus Gina yang tampak ancur seperti nenek gayung.
"Huaa, pokoknya gue gak terima Fajar pacaran sama Keny!" ucap Gina meronta-ronta sambil menyangkal ingusnya dengan tisu.
"Lah, kenapa gak setuju?" tanya Via yang kebodohannya sudah mengalahkan Mr Bean saat di film.
"Mereka itu masih bocil, gak boleh pacaran!" ketus Gina.
"Lah, kalo pacarnya sama lo?" tanya Dewi.
"Ya gapapa lah, gue kan udah dewasa," jawab Gina santuy tapi masih menangis.
"Udah Gin, lo gak boleh rapuh."
"Huaa, enak banget lo bilang!
Sakit tau gak?" Asli gak boongan!""Emang, gimana rasanya?" tanya Dewi yang sebelumnya tidak pernah mengenal dunia percintaan.
"Rasanya seperti anda menjadi ironmen, ya kan Gin?" jawab Via yang dengan polosnya mengatakan itu.
"Emang, jadi ironmen menyakitkan ya?" tanya Dewi yang sepertinya sudah tertular kegoblokan Via.
"Iya rasanya seperti anda menjadi ironmen. Bayangin jadi ironmen sakit banget tau gak, dia selalu nabrak gedung, pohon, awan dan itu pasti sakit banget," jelas Gina yang sepertinya juga sudah tertular kegoblokan dari kedua sahabatnya.
"Eehh, kok Keny yang diam-diam bisa dapetin Fajar ya, sedangkan Gina yang ngejer-ngejer Fajar aja gak di respon sama sekali?"
"Tau, ah gosah dibahas entar gue rebut tuh si Fajar!" ucap Gina yang logatnya sangat mengerikan untuk didengar.
"Lo jadi pelakor dong?"
"Bukan pelakor goblok, kalo pelakor kan, perebut suami orang, sedangkan gue ngerebut suami siapa?" tanya Gina gemes dengan Via yang memang goblok dari lahir.
"Lah, terus?"
"Gue akan jadi PHO, Perusak Hubungan Orang, hahaha hancurkan! Biar mereka juga merasakan apa yang gue rasakan, hahah!"
Entah sejak kapan tangis yang tadi melanda Gina pergi begitu saja berganti dengan tawa jahat. Tapi bagi Gina itu hanya lelucon biasa untuk melupakan kesedihannya, walaupun tidak tau pasti apakah Gina akan melakukannya atau tidak.
***
Masih pagi tapi sekolah BB sudah heboh dengan kedatangan murid baru yang super duper gantengnya gak ketulungan. Mungkin dengan Fajar hanya sebelas duabelas, tapi jika dilihat-lihat anak baru tersebut tampak mirip sekali dengan Fajar.
SMP maupun SMA kini sedang berada di parkiran utama untuk melihat murid baru yang katanya ganteng aja eh engga ganteng banget.
'Ciittt!'
Suara decitan mobil berwarna putih mengkilap sepertinya mobil tersebut baru karna saat di rem suara decitan itu begitu keras, siswa-siswi disana mulai kepo dengan sang pemilik mobil tersebut. Seorang supir lalu turun dan membuka pintu mobil bagian belakang, dan keluarlah sosok pangeran yang masih berusia belia. Jika dilihat dengan teliti, ia sedikit mirip dengan Fajar.Perlahan siswa baru itu turun dengan gaya cool dan mempesona pastinya, membuat siswi SMP berteriak histeris.
Kedatanganya langsung di sambut baik dengan pihak sekolah, sudah dipastikan anak itu terlahir dari keluarga Sultan yang kekayaannya setara dengan artis-artis papan atas.
"Gila... Gila... Gila! Pangeran dari mana tuh?"
"Bentar lagi gue gak jomblo nih."
"PDKT lah, apalagi?"
"Pepet terossss!"
"Jangan kasih kendor! Yang kayak gitu tuh jarang ada di bumi awok-awok!
"Tuhan, jodoh gue ganteng banget!"
"Calon pacar, awww!"
Dan benar saja kedatangan siswa baru tersebut sempat mengguncang warga sekolah BB.
Bukan anak SMP saja yang terpesona tapi anak SMA juga."Aahh, kok gue nyesel ya jadi anak SMA?"
"Yang kaya gini, nih kesenangan bocil SMP!"
"Huaa kenapa gak ada murid baru di kelas kita, coba?"
"Huaa, terlalu banyak cogan di SMP, sedangkan kita pada buriq-buriq kek jaman manusia purba!"
"Anak SMA menangis melihat ini,"
"Kalo gue gebet, dia mau gak ya sama gue yang kek nenek lampir ini?"
"Cowo-cowo di SMA insecure melihat murid barunya.
"Woy lah,gue kecepetan lahirnya!"
Disaat warga SMP bersorak senang karena kedatangan cogan yang cetar membahana, tapi beda dengan warga negara SMA yang bersedih karna tidak ada satupun cogan yang seganteng bocil-bocil SMP.
"Ginol! Dari pada lo mewek karna Fajar, mending lo gebet tuh murid baru, gila ganteng nya gak ngotak!"
teriak Via heboh."Aneh lo! Gina kalo udah suka sama satu orang gak bakalan deh mau sama yang lain," jawab Dewi menggantikan Gina yang masih terdiam entah karna apa.
"Iya juga ya, lagian jangan deketin murid baru deh, dia punya gue, huaaaa!" Via kembali berteriak histeris membayangkan sosok murid baru tadi.
"Ck, gak jelas lo!"
"Apapun itu pasti masih gantengan Fajar!" tebak Gina dengan nada nyolot.
"Bagi, gue ya masih gantengan tuh murid baru, daripada Fajar sok jual mahal, najis!" jijik Via yang memang sudah benci kepada geng Fajar tapi masih mendukung Gina mendekati Fajar.
"Satu server!" jerit Dewi yang sependapat dengan Via.
"Kalian kenapa sih, mau bagaimanapun masih gantengan Fajar lah, siapa sih yang bisa ngalahin kegantengan dia?" protes Gina masih tidak setuju dengan pendapat kedua sahabatnya.
"Lo kan belum liat Ginol, kalo lo liat pasti lo langsung bilang gantengan dia daripada Fajar."
"Gak mungkin dan gak akan pernah tuh!" jawab Gina yang serius dengan ucapannya.
"Dah lah payah kalo orang udah bucin!"
Jam istirahat tiba, kini kantin utama atau kantin bersama antara SMP dan SMA sangat ramai tidak seperti biasanya, untung saja Gina dkk cepat ke kantin dan mendapatkan bangku, jika tidak mungkin mereka akan berada di kantin samping gedung yang tidak begitu besar seperti kantin utama.
Gina dkk mendapatkan bangku tengah samping kirinya terdapat Fajar, Fikri, Andi dan Keny. Sedangkan samping kirinya terdapat Duan si murid baru yang duduk dengan ketiga temannya mungkin.
Banyak yang iri kepada Gina dkk karna berhasil duduk di tengah-tengah cogan SMP, tapi bagi Dewi ia sangat risih dengan keadaan sekitarnya, kalo Via? Ooh Via akan seperti biasanya yang akan mementingkan makanya.
Gina akui memeng Duan tampan, tapi baginya Fajar lebih tampan dari siapapun, Fajar dengan Jungkook tetap saja bagi Gina Fajar yang paling tampan.
Sungguh Gina sudah terlalu jauh mencintai anak SMP tersebut.
Atau lebih tepatnya sudah terobsesi dengan Fajar.Sambil makan Gina sesekali mencuri pandai Fajar, menurut Gina hari ini Fajar begitu tidak mood terlihat dari wajahnya ia terlihat kesal dan sesekali menengok ke arah Duan dengan tatapan jijik, aneh bukan? Tolong itu yang Gina rasakan. Apa mungkin Fajar iri kepada Duan yang berhasil menarik perhatian satu sekolah dan membuat ia di nomor duakan? Tapi apa mungkin Fajar iri? Seperti pandangan Gina Fajar bukanlah orang yang mementingkan popularitas, tapi kenapa Fajar sepertinya tidak suka dengan Duan?
.
.
.
.
.
TBC
..?
KAMU SEDANG MEMBACA
SMP (Sebatas Menghargai Perasaan)
Teen FictionWhen, gadis SMA menyukai siswa, yang masih duduk di bangku SMP. "Ngerayain hari valentine itu bukan budaya kita, budaya kita itu suka sama orang yang gak bisa di gapai!"