Seorang gadis SMA kini sedang berlari kecil di koridor sekolahnya yang cukup luas, menerobos siswa-siswi yang sedang berlalu lalang. sekolah itu cukup besar karna SMP dan SMA di gabung menjadi satu di sekolah Bina Bersaudara (BB)."FAJARRRR!" teriaknya memenuhi lorong-lorong sekolah.
Sedangkan yang dipanggil tidak nyaut sama sekali, bahkan melihat saja enggan. Rasanya sudah muak melihat gadis tersebut mengejar-ngejarnya.
Bisik-bisik mulai terdengar dari siswa-siswi SMP yang membicarakan kakak kelasnya yang bernama Regina Prety, murid kelas Xl SMA.Bisik-bisik juga mulai terdengar dari mulut-mukut adik kas, kakak kelas, maupun seangkatan. Membicarakan Gina murid kelas sebelas yang sedang mengejar anak kelas sembilan SMP.
"Gak malu iih, ngejer-ngejer adik kelas!"
"Kak Gina gak nyerah-nyerah, deh deketin Fajar.
"Kalo aku sih malu, ngejar-ngejar cowo malah adik kelas sendiri lagi!"
Bodoamat. Satu kata yang ada dipikirkan Gina saat tidak sengaja mendengar adik kelasnya membicarakannya dan menjelek-jelekanya dengan kata tidak tau malu. Bagi Gina yang terpenting saat ini adalah Fajar menjadi miliknya. Tidak peduli apa kata orang ia akan tetap memperjuangkan cintanya sampai perasaan itu terbalaskan. Walaupun membutuhkan proses yang panjang yang penting tujuan itu tercapai, itulah prinsip Gina.
"Fajar! Tungguin iihh!" decak Gina kesal karna Fajar berjalan terlalu cepat untuk meninggalkanya.
"Apaan sih, Kak?" jawab Fajar malas dan menurunkan tangan Gina di lenganya pelan, dengan expresi datar sedatar-datarnya.
Gina langsung tersenyum manis ke arah Fajar karna ia mau berhenti. Sebisa mungkin ia menyembunyikan rasa kesalnya karna Fajar menurunkan tanganya. Gina tidak segera menjawab pertanyaan Fajar, ia masih fokus menatap wajah tampan milik Fajar.
"Kak?" tanya Fajar lagi dengan satu kalimat. Sejujurnya ia merasa risih ditatap oleh Gina.
"Apa?" kaget Gina yang sedari tadi tidak menyimak membicaran dan asik menatap wajah Fajar.
"Ck!" Fajar kembali berdecak sebal karna Gina tidak nyambung sama sekali. Karna kesal Fajar pun melangkah meninggalkan Gina yang menurutnya tidak penting.
"Fajar, iihh! Gina belum selesai bicara tau," ucap Gina kembali menarik lengan Fajar yang hendak pergi.
"Maunya Kakak apa sih?" tanya Fajar dengan wajah menahan emosi menghadapi kakak kelasnya ini.
"Nanti kantin bareng ya? Pulangnya juga aku mau nebeng."
"Gak bisa!" tegas anak SMP itu.
"Iiihh, kok gitu?" Gina memanyunkan bibirnya tidak terima dengan penolakan Fajar.
"Ganggu," ketua Fajar langsung meninggalkan gadis SMA itu di koridor sekolah yang masih ramai ramai menontonnya tadi.
Tentu saja Gina malu dengan kejadian ini. Bagaimana tidak sekarang adik kelasnya sedang menertawakannya dalam diam. Memang disitu hanya ada siswa-siswi SMP karna Gina sekarang ada di area kelas anak SMP.
Gina kembali memanyunkan bibirnya malas mendengar tawa dari adik kelasnya terutama cowo-cowo yang tidak ada takut-takutnya dengan Gina. Malah mereka tambah mengejek Gina dengan tawa recehnya.
Sedangkan yang cewek-cewek masih memiliki rasa takut terhadap Gina dan mungkin hanya membicarakan Gina dari belakang saja.____
Tempat : kamarku
Kota : Binjai (Sumatra Utara)
Kec : Kuala
Kab : LangkatTanggal : 6 - Mai - 2021
Jumkat : 450 kata
Jam : 20 : 44__
Masih prolog jadi segini dulu
Buat yang gak suka, skip aja jangan komen2 yang membuat keket down Oke?
KAMU SEDANG MEMBACA
SMP (Sebatas Menghargai Perasaan)
Teen FictionWhen, gadis SMA menyukai siswa, yang masih duduk di bangku SMP. "Ngerayain hari valentine itu bukan budaya kita, budaya kita itu suka sama orang yang gak bisa di gapai!"