Part 38 : Galau

150 24 1
                                    

Di sekolah Fajar hanya bisa termenung, memikirkan, sebenarnya dia anak siapa? Ingin sekali ia mendengar, bahwa kembar beda ayah itu gak ada! Tapi apa boleh buat, penjelasan dokter semalam sangat-sangat masuk di akal.

Dalam lubuk hati terdalam, kata hatinya mengatakan bawasanya dia adalah anaknya Tio. Dan sosok gadis yang Tio ceritakan kemarin adalah Mamanya. Pantas saja, ia sering menemukan kaset film jaman dulu. Mungkin saja itu milik film Ronaldowati, milik Lina. Tapi sedihnya, Fajar belum mengetahui alasan Mamanya membenci sepak bola!

"Fajar!" teriak Gina tepat di gendang telinga Fajar.

"Allahuakbar!" kaget Fajar berteriak, sambil mengelus dada.

"Fajar lagi sedih yah, gara-gara, ketawan, masih main bola sepak?" tanya Gina, berbasa-basi.

Fajar hanya menggangguk sebagai jawaban singkat.

"Ksciaaaan! Banget."

"Biarin!"

"Kacian banget!

"Biarin!"

"Fajar tau, gak?"

"Gak!"

"Gina suka smaa Fajar! Ayo, jadi pacarnya Gina!"

"Ogah!"

"Ayo Fajar!"

"Dih!

"Gina udah nanyain ini empat puluh tujuh kali yah, tapi Fajar jawabannya enggak mulu! Cape tau!"

"Yudh berhenti!"

"Motto Gina, Takan Ku sudahi usahaku, sebelum kau jadi miliku, gimana motto nya Gina bagus kan?"

"Mottonya, Alay, lebay, norak! Pemaksaan!"

"Bagus itu, Jar! Kalo motto-nya Fajar apa?"

"Gak ada sosis di kulkas-mu, jangan harap ada aku di hatimu, bagus kan?"

"Hmm, anu ... Di kulkas Gina ada sosis, Se-pac!"

"Terus?" tanya Fajar.

"Berarti Gina bisa dong, ada di hati Fajar?"

"Gak bisa, Kak Gina bukan tipe Fajar!" tolak Fajar.

"Tapi kulkasnya Gina, penuh dengan sosis lho, ada sosis goreng, sosis, bakar, sosis panggil, sosis lumer, dan segala macam sosis!"

"Hah, sosis," ucap Fajar ngiler mendengar cerita Gina.

"Iya, Fajar, mau?"

"Mau!" jawab Fajar cepat!

"Ayok, jadi pacar Gina!"

"Nyogok pake sosis nih ceritanya?"

"Gitu deh."

"Gak deh, Kakak lupa keluarga Virgo punya lestoran sosis terbesar di kota!" sombong Fajar!

"Kalo, gitu gak jadi nyogok! Kasih tau tipe-nya Fajar kayak mana?"

"Tipe Fajar mendekati sempurna, mending gak usah denger, kakak gak akan bisa kayak gini!"

"Ayo, Jar! Kasih tau aja, Gina pasti bisa jadi tipe-nya Fajar!"

"Gak bisa!"

"Bisa!"

"Tipe-nya Fajar itu ... Kakak gak perlu tau!"

"Ck!"

"Tau deh, mending Kak Gina pergi deh, Fajar mau sendiri!"

"Kalo Gina Gak mau gimana?"

SMP (Sebatas Menghargai Perasaan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang