Part 7 : Sadar Diri

264 45 9
                                    

"Fajar! Tungguin iiihh!"

Fajar terus berjalan di koridor sekolah, tanpa menganggap adanya Gina yang sedari tadi memanggilnya. Moodnya hancur semenjak Fajri pindah ke sekolahnya. Ada banyak hal yang ia lakukan agar siswa-siswi disekolah tidak mengetahui jika Fajar adalah saudara kembar Fajri.

Fajar dan Fajri sudah sepakat untuk menyembunyikan identitasnya. Bukan mudah menyembunyikan itu semua dari teman-temanya, apalagi nama mereka yang sama.

Fajri harus rela dipanggil Duan jika di sekolah. Ketahuilah bahwa Fajar dan Fajri tidak pernah akur tapi bukan berarti sering berantem hanya saja mereka saling diam seperti orang yang tidak kenal sama sekali.

"Fajarrr!"

"Fajar gans!"

"Fajar cute!"

"Fajar! Fajar! Fajar? Gina disini. Eeh, Fajar dengar Gina ngomong gak sih?"

"Fajar iihhh, ngeselin!"

"Fajar! Jangan dicuekin dong."

Fajar tetap diam tak bergeming, membiarkan Gina merecokinya. Ada sedikit rasa kesal di hati Fajar saat melihat Gina seperti gadis murahan yang tidak punya rasa malu sedikitpun. Bahkan ia tidak peduli dengan dengan adik kelas, bahkan kakak kelas yang tidak sengaja lewat di koridor.

"Eettss! Kak Nanas mau ngapain? ngangguin pacar Keny?" protes Keny yang tiba-tiba datang.

"Dih, Nanas, nanas apaan?" tanya Gina nyolot.

"Kakak 'kan kayak nanas, manis tapi gatel," sindir Keny satu-satunya adik kelas yang berani dengan kakak kelasnya sendiri.

"Sini lo gabus kuning!" tunjuk Gina dengan raut emosi yang terpendam.

"Cih, gabus kuning! Kakak kira saya taik apa?"

"Ya, iyalah taik diam-diam menghanyutkan."

"Daripada kakak nanas!"
sindir Kenyataan lagi sambil memeluk lengan Fajar manja, sedangkan Fajar masih diam enggan melerai dua perempuan bermulut bebek yang ada disampingnya. Malah Fajar menikmati percekcokan Keny dan Gina, bagi Fajar itu adalah tontonan yang tidak bisa dilewatkan. Katakanlah bahwa Fajar aneh, sepertinya ia butuh hiburan akibat hidupnya yang sama sekali tidak berwarna.

"Adkel gak ada akhlak lo!" sahut Gina yang dengan mata jengkolnya yang melotot.

"Kakel, ogeb!" serah Keny jiga tidak mau kalah dengan menaikan hidungnya seperti babi.

"Untung lo adik kelas! Coba aja seangkatan udh tepar lo gue bikin!" balas Gina berkedip mata dengan selowmo yang yang pro.

"Dih, untung kakel, coba seangkatan udah Keny laporin ke guru BK!" ucap Keny melepaskan tangannya dari lengan Fajar dan bersedekap dada seperti menantang Gina.

"Yahaha! Bocil mah gitu tukang ngadu, wkwkw!" tawa Gina pecah memukul-mukul pahanya.

"Kenapa, kakak takut?" tanya Keny terlamat santai.

"Hahha! Laporin sana, laporin... Lo mau ngelaporin apa bocil?" tanya Gina sambil terkekeh bingung dengan pertanyaan Keny.

Keny diam atas pertanyaan Gina, ia juga bingung mau ngelaporin Gina perihal apa? Masa iya Keny melaporkan Gina karna Gina memanggilnya dengan sebutan 'gabus kuning' itu sangat membagongkkan bukan? Toh jika Keny melaporkan itu otomatis Gina juga bisa melaporkan jika ia memanggil Gina dengan sebutan 'nanas, manis tapi gatel' aah itu tidak akan mungkin.

"Napa, lo diem? Bingung mau jawab apa? Yaudh saja laporin, laporin sayang laporin aja. Gila kalinya orang gak salah apa-apa dilaporin ke guru aneh lo bocil!" ucap Gina terkekeh pelan lihat perubahan wajah Keny yang merah padam.

"Eem, aku bisa laporin kakak yang ngejer-ngejer cowo orang!" balas Keny percaya diri dengan jawabannya dan kembali memeluk lengan Fajar yang masih asik menonton perdebatan Keny dan Gina.

"Huahahah, hahaha, hahah sial aku tertawa! Lucu sekali kamu bocil! Hahahha!" Gina terkekeh tidak tanggung-tanggung.

Fajar sedikit tersenyum mendengar tawa Gina, BUKAN! Fajar tersenyum bukan karna melihat tawa Gina yang ceria tapi ia tersenyum karna jawaban Keny yang menurutnya sama lucu. Jujur saja ia juga ingin tertawa seperti Gina tapi ia sangat menjaga sifat dinginnya.

"Kenpa ada yang salah?" tanya Keny menatap Gina dan Fajar bergantian karna ia juga tau jika Fajar tertawa dan menutupinya dengan senyuman yang tertahan.

"Aduh! Bocil mana paham!" sindir Gina menatap wajah Fajar yang menahan tawanya, sedetikit tatapan mereka bertemu seperti biasa Fajar yang akan mengakhirinya dengan membuang muka jijik.

"Kalian kenapa sih?" tanya Keny takut bercampur dengan rasa bingung.

Dalam pikiran Keny, ia takut bahwa Fajar sebenarnya sudah berpacaran dengan Gina dan mereka sudah sekongkol untuk menjebaknya dengan cara membuat ia malu didepan guru jika ia melaporkan itu, apalagi melihat Fajar yang menahan tawanya, dari situ Keny sudah berkeringat dingin apa benar Fajar hanya berpura-pura menjadi pacarnya agar ia senang dan sebenarnya Fajar adalah milik Gina. Sungguh Keny takut itu.

"Iiihh, kalian kenpa sih?" tanya Keny yang sudah menahan rasa takutnya.

"Eeh, bocil lo mikir dong kalo lo laporin gue karna ngejer-ngejer Fajar elo yang malu sendiri bukan gue! Dasar bocil oon! Sana laporin biar gurunya ketawa denger laporan lo! Yang ada nilai lo turun karna mikirin cowo mulu!" jelas Gina tegas, dan membuat ketakutan Keny perlahan hilang berganti dengan nafas lega.

Keny mengangguk pelan mengerti kenapa Gina dan Fajar tertawa, ia akui bahwa ia memang oon seperti yang di bilang Gina tadi. Ia meruntuki dirinya sendiri kenapa ia bisa sebodoh itu? Kenpa otaknya tidak nyambung sama sekali dan endingnya ia malu sendiri, apalagi Fajar menertawakannya dengan menahan senyumannya.

"Iihh, Fajar kok malah ketawain Keny sih?" kesal Keny mengerutkan bibirnya menjadi monyong.

"Siap yang ketawain kamu?" tanya Fajar dengan senyuman yang pastinya menawan.

"Kamu tadi tih senyum-senyum pengen ketawa, udah deh jangan ngelak!" jawab Keny kesal sekali melihat Fajar yang pura-pura tidak melakukan kesalahannya.

"Iya... Iya aku ngaku, abisnya sih kamu lucu," jawab Fajar masih dengan senyuman yang manis dan pastinya sangat ceria apalagi melihat Keny yang marah. Mengganggu Keny adalah kebiasaan yang sering Fajar lakukan sampai membuatnya terkekeh sendiri jika berhasil membuat Keny marah.

"Lucu dari mana coba?" sahut Keny masih dengan bibirnya uang monyong beberapa cm.

"Lucu lah, masa masalah kayak gitu sampe dilaporin kan lucu," balas Fajar masih dengan jiwa-jiwa menggoda Keny agar betina tersebut semakin kesal.

Fajar asik menjahili Keny sampai Keny terlihat sangat kesal dan sangking kesalnya Keny sampai mencubit perut Fajar dan Fajar akan tertawa dengan cubitan Keny yang sama sekali tidak sakit bahkan itu sangat menggelikan bagi Fajar.

Sekarang mereka malah asik dengan dunianya sendiri, tanpa memperdulikan Gina yang sedari tadi mematung melihat kedekatan Fajar dan Keny. Gina jadi sadar bahwa ia tidak pantas berada diantara keduanya, ia tau jika Fajar dan Keny masih kecil masih SMP tapi... Sebentar lagi mareka juga akan beranjak ke bangku SMA dan akan melanjutkan kisah cintanya, sedangkan Gina? Sekarang ia merasa tidak ada peluang untuk masuk ke hati Fajar sepertinya hati Fajar sudah penuh dengan Keny seorang.

Dah, lah kasihan Gina menjadi saksi keuwuan orang lain, apalagi orang lain itu orang yg kita suka. KASIHAN;(

TURUT BERDUKA BUAT KAK GINA. Keket SARANIN SAMA FAJRI AJA😂 Awok-awok.

SMP (Sebatas Menghargai Perasaan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang