CHAPTER 8 - JALAN HATI

53 11 2
                                    

'Hati tidak ada yang tahu, hari ini bisa saja membencinya namun di masa depan bisa saja berubah menjadi menyukainya'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Hati tidak ada yang tahu, hari ini bisa saja membencinya namun di masa depan bisa saja berubah menjadi menyukainya'

Dasha duduk termenung dengan bertumpu dagu dengan tangannya, sebenarnya Dasha sangat mengantuk tapi dia tidak sempat tidur karena sore ini Dasha harus mengikuti kelas tambahan asisten dosen yang membuat Dasha misuh-misuh minggu lalu.

Dasha mengambil ponsel dari tasnya memastikan kejadian yang dulu tidak terluang kembali, tugas hukuman yang kemarin saja sudah membuat dia frustasi. Mode getar di ponsel Dasha sudah aman sudah Dasha aktifkan.

Dasha menatap mahasiswa dan mahasiswi kedokteran yang duduk di hadapannya karena memang ia selalu duduk di barisan belakang, mereka ada yang sibuk dengan bukunya dengan laptopnya ada juga yang saling mengobrol. Dia menatap dirinya sendiri, ke-insecure-an Dasha meningkat melihat mereka yang sangat pandai-pandai berbeda sekali dengan dirinya.

Dasha kembali menunduk memfokuskan dirinya pada ponsel di tangannya seperti biasa menyelam di sosial media. Saat waktu masih ada sekitar sepuluh menit Dasha memutuskan bangkit untuk ke kamar mandi, belum sampai langkahnya di depan kamar mandi Dasha harus putar balik karena melihat batang hidung sang kakak asdos dari arah tangga.

Dasha buru-buru berlari ke arah kelas, dua menit kemudian kakak asdos muncul dan seperti biasa dengan wajah dingin kali ini dengan memakai hoodie berwarna putih. Seisi kelas sunyi menatap ke arah kakak asdos.

"Kalian baca dulu beberapa materi modul selama lima menit, setelah itu seperti biasa kita akan adakan diskusi." Jae sang kakak asdos menyuruh juniornya untuk membaca materi dulu, karena jika tidak disuruh pasti mereka akan terus fokus menatap ke arah Jae sedangkan Jae harus melepas hoodie putih yang dia kenakan.

Dasha ikut menurut dengan membaca modul dari tablet nya, tapi mata Dasha juga curi-curi pandang pada kakak asdos yang ada di depan. Hoodie warna putih kemeja warna putih kenapa nggak sekalian juga itu celana warna putih jangan hitam, lengkap sudah kaya orang mau jum'atan, komentar Dasha saat melihat pakaian Jae yang sudah nampak karena Jae sudah melepas hoodie nya.

Seperti yang sudah Jae bilang tadi, metode mengajar kali ini dengan diskusi kembali, bedanya kali ini Jae ikut andil juga dalam diskusi. Dan selama diskusi itu pula Dasha hanya mengangguk-angguk tanpa ikut menyanggah atau memberikan pendapat hingga dua jam berlalu tandanya kelas tambahan telah usai.

"Semua silahkan tinggalkan kelas, kecuali mahasiswi yang kemarin merasa mendapat tugas hukuman." Semua mahasiswi keluar, Jae masih duduk di mejanya sambil serius memandang laptopnya.

Dasha sudah berantisipasi, dia sudah merasa bahwa ada yang kurang atau salah dari penugasannya Dasha juga berpikir positif dengan menyalahkan kakak asdos alias Jae yang selalu perfeksionis terhadap tugas bukan karena salah pada dirinya. Dasha tetap diam duduk di tempatnya menunggu semua mahasiswa pergi dan hingga tersisa Dasha dan kakak asdos di kelas.

Titik Rasa | Jung Jaehyun (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang