Suasana malam di luar seolah asing bagi Dasha karena biasanya dia hanya memilih diam di asrama sambil menonton tontonan kesukaannya. Kali ini Nana merengek agar Dasha menemaninya ikut nongkrong.
Sepeda motor menjadi andalan mereka untuk berpergian bersama. Dengan iming-iming bahwa Chenle nanti juga akan ikut membuat Dasha mau menemani Nana.
Cafe menjadi pilihan Nana dan juga para senior kali ini untuk nongkrong, tidak seperti biasanya saat mereka memilih nongkrong di angkringan pinggir jalan. Mereka berdua memasuki cafe dan para senior yang lain sudah banyak yang hadir.
Kehadiran Nana langsung disambut ramah oleh senior perempuan, tatapan mereka beralih kepada Dasha yang ikut berjalan di samping Nana. Mereka seolah bertanya siapa kiranya yang Nana ajak.
"Nggak perlu malu-malu." bisik Nana pada Dasha.
Dasha hanya bisa tersenyum sungkan saat para senior bergantian melihatnya. Dasha merasa sangat kikuk, sampai-sampai untuk menegakkan pandangannya saja dia melihat kondisi yang pas.
Getaran ponsel di tas nya membuat Dasha pamit sejenak menjauhi meja dimana mereka berkumpul.
Menyolek Nana, "gue angkat telpon dulu."
Nana mengangguk paham, Dasha memilih keluar dari cafe karena memang suasana di cafe sangat riuh. Ada juga live music yang membuat suasana meriah di dalam cafe tersebut.
'Ada apa kak?'
'Kamu dimana?'
'Mm aku lagi keluar bersama Nana'
'Kemana?'
'Cafe'
'Berdua saja?'
'Bersama teman-teman Nana yang lain'
'Apa aku boleh gabung?'
'Aku bertanya pada Nana dulu ya kak nanti aku kabari lewat chat'
'Siap'
Terdengar suara antusias dari seberang telepon sana. Winwin, seseorang yang menelpon Dasha. Dasha kembali masuk ke dalam duduk kembali di posisi semula.
"Na apa boleh kak Winwin ikut bergabung kemari?" Bisik Dasha pada Nana.
"Tentu saja boleh, tongkrongan ini terbuka untuk siapapun." Jawab Nana.
Dasha segera mengirimkan pesan teks kepada kakak senior nya tersebut. Entah kenapa ada perasaan lega saat mendengar bahwa Winwin juga akan ikut bergabung, setidaknya ada kenalan senior yang Dasha kenal pikirnya.
"Kak Taeil ikut juga?" Tanya Nana kembali.
"Entahlah." Dasha meminum segelas kopi di hadapannya.
"Yaaa..." Jawab Nana kecewa.
***
Tak selang berapa lama Winwin datang dengan Lele, rupanya mereka berpapasan di depan cafe. Para senior yang lain kaget melihat kehadiran Winwin layaknya melihat bintang terkenal datang ke acara tongkrongan mereka.
"Wah siapa yang datang ini." Ucap perempuan berambut lurus berponi yang bernama Hani tersebut sambil bertepuk tangan.
Winwin langsung memilih duduk di sebelah Dasha. Para senior yang lain menutup mulut tak percaya.
"Anak FK nih boss ikut nongkrong. Lo nggak belajar aja nih di asrama?" Ucap kakak senior cowok yang berkepala plontos.
"Santai aja lagi, nggak belajar juga gue udah pintar." Ucap Winwin songong, sontak membuat yang lain kembali berteriak histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Rasa | Jung Jaehyun (END)
FanfictionJae Hyuno Pradipta merupakan primadona dari anak FK. Dia cowok yang dingin namun itulah pesonanya yang membuat semua wanita menyukainya. Aktif di salah satu organisasi dan juga seorang asdos adalah nilai plus bagi Jae, yang merupakan sapaan akrabnya...