Jae yang sudah rapi dan juga wangi mengambil tas nya yang berada di atas meja belajarnya. Sebelum itu dia mengambil secarik kertas lalu menulis sebuah pesan singkat lantas menempelkan sticky notes itu di lemarinya agar bisa terbaca.
Laki-laki itu keluar rumah dengan mengendap-endap takut jika membangunkan seseorang yang sedang tidur di kasurnya. Seperti hari yang lalu dan rutinitas yang akan dia lakukan untuk beberapa bulan ke depan yaitu saat ini dia berangkat ke rumah sakit.
Di dalam kontrakan Jae, yang besarnya seperti kamarnya di rumah mampu muat beberapa ruang sekaligus seperti dapur dan kamar mandi. Di ranjang single bed dengan dilapisi kain berwarna putih terdapat seseorang yang tengah meringkuk di balik selimut. Rambut hitamnya terlihat, beberapa helai tampak menjutai keluar dari selimut.
Sinar matahari menelisik masuk melalui jendela yang berukuran sekitar satu meter. Perempuan itu terduduk dengan rambut yang seperti singa dan masih dengan mata terpejam. Perempuan itu merupakan Dasha, sore hari waktu korea Dasha baru saja tiba di bandara tentu saja Jae langsung menjemput kekasihnya itu.
Setibanya di Korea, Jae sudah mengajak Dasha untuk pergi ke cafe yang tak jauh dari tempat tinggal lelaki itu. Mereka mengobrol hal apa saja yang dilakukan masing-masing saat menjalin hubungan jarak jauh. Sekarang Dasha tengah libur semester maka dari itu dia memastikan untuk pergi ke Korea menemui Jae selama sepuluh hari.
Berada di Korea dalam waktu yang singkat membuat Jae ingin agar Dasha tinggal di kontrakan miliknya. Awalnya Dasha menolak, tapi Jae bilang ini juga demi kebaikan Dasha apalagi menyewa penginapan juga membutuhkan dana yang cukup besar. Selain itu laki-laki tersebut bilang bahwasannya dia tidak akan berbuat macam-macam kepada kekasihnya.
Kertas yang tertempel di lemari yang menyolokkan mata Dasha dengan warna hijau neon itu membuat atensi gadis itu beralih. Dengan masih mengumpulkan kesadaran Dasha bangkit berdiri menuju ke arah lemari mengambil sticky notes itu dan membacanya.
'Cepat makan pagi, aku sudah buat sup. Aku pergi ke rumah sakit dulu, nanti siang pulangnya aku janji akan mengajak kamu jalan-jalan'
Dasha tersenyum membaca pesan itu. Lantas dia bertandang ke dapur untuk meneguk segelas air putih.
Satu panci di atas kompor membuat Dasha tertarik, dia membuka panci itu alhasil uapnya menyerbu wajah Dasha. Sup yang Jae masak kelihatannya enak tapi entahlah rasanya.
Belum ingin makan pagi, Dasha memilih tiduran di kasur kembali dengan mengecek ponselnya. Ada pesan dari Nana yang belum sempat dia baca.
Nana
Gimana Korea? Jangan lupa ya beliin aku oleh-olehDasha
Korea bagus banget, btw disini banyak cowok ganteng hahaha
Mau oleh-oleh apa?Nana
Apa ya? 🤔 Satu cowok Korea aja bisa nggak?Dasha
Ada-ada aja, beneran ini kamu mau apaNana
Beliin aku cosmetic aja, sama jajan yang ada di minimarket sana ya, ramen atau apa gitu oh iya satu lagi banana uyu yang banyakDasha
Oke siap👌Setelah membalas chat dari Nana, Dasha berangkat mandi dan dilanjut dengan makan pagi. Ternyata Jae juga pandai memasak rasanya tak terlalu hambar tak terlalu asin juga pas, pikir Dasha. Perempuan itu menjadi lahap makannya.
Lantas dia mengeluarkan makanan dari koper yang dia bawa dari Indonesia untuk dia berikan kepada Jae. Setelah mengeluarkan semua makanan itu Dasha menata makanan-makanan itu di rak dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Rasa | Jung Jaehyun (END)
FanfictionJae Hyuno Pradipta merupakan primadona dari anak FK. Dia cowok yang dingin namun itulah pesonanya yang membuat semua wanita menyukainya. Aktif di salah satu organisasi dan juga seorang asdos adalah nilai plus bagi Jae, yang merupakan sapaan akrabnya...